Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan di Stasiun MRT Jakarta Ditingkatkan atas Permintaan Polisi

Kompas.com - 15/11/2019, 22:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, penjagaan keamanan di setiap stasiun MRT ditingkatkan karena permintaan pihak kepolisian

"Ditingkatkan berdasarkan koordinasi dan masukan dari pihak kepolisian. Koordinasi dengan kepolisian kami lakukan secara rutin, dan untuk saat ini kami terapkan masukan tersebut untuk meningkatkan pemeriksaan keamanan," ujar Kamal saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

Ketika ditanya apakah peningkatan keamanan itu berkaitan dengan peristiwa bom di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Kamal menyebutkan bahwa masukkan dari polisi soal keamanan memang sering diterima. Namun saat ini bertepatan dengan peristiwa tersebut.

Baca juga: Polisi Tangkap Kurir Sabu yang Transaksi di Bawah Stasiun MRT

"Kebetulan saja waktu peningkatan keamanan kali ini waktunya bersamaan dengan kejadian tersebut," ujar dia.

Ia menambahkan, PT MRT Jakarta selalu peduli dengan keamanan dan keselamatan penumpang.

"MRT konsisten memberikan perhatian serius terhadap keamanan dan keselamatan penumpang," tambahnya

Peningkatan penjagaan keamanan di stasiun-stasiun MRT Jakarta memang tampak kasat mata.

Dari pantauan Kompas.com di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Jumat pukul 20.30 WIB, petugas keamanan tampak berjaga di semua pintu masuk dan keluar stasiun.

Petugas keamanan memeriksa barang bawaan calon penumpang baik yang membawa tas berukuran kecil maupun besar.

Calon penumpang diminta menunjukkan barang apa saja yang akan dibawa masuk ke dalam stasiun maupun kereta.

Salah seorang petugas keamanan menyebutkan, pemeriksaan dilakukan setiap hari. Namun belakangan menjadi lebih teliti untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Sebenarnya sama saja, setiap hari juga meriksa. Tapi akhir-akhir ini memang diminta supaya lebih lagi," kata petugas itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com