Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadam Terhambat Akses yang Sulit, Kebakaran SMK Yadika 6 Membesar dan Sulit Dipadamkan

Kompas.com - 19/11/2019, 13:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Sholahuddin mengatakan api yang melalap SMK Yadika 6 di Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi pada Senin (18/11/2019) sore sulit dijinakan karena sulitnya akses ke lokasi.

Tiga tim pemadam yang tiba lebih dulu ke SMK Yadika 6 justru dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur sektor Duren Sawit.

"Mungkin mereka hanya 10 menit sudah tiba karena dekat. Pasukan saya mungkin 30 menit kemudian baru sampai di sini, karena paling dekat pun sektor Kranggan," jelas Aceng kepada Kompas.com, Senin malam.

"Ini yang menyebabkan response time-nya terlambat. Padahal response time sangat menentukan pemadaman api," imbuhnya.

Aceng menjelaskan, pihaknya belum memiliki sektor Pondok Gede padahal wilayah tersebut cukup luas. Pada jam-jam tertentu, wilayah itu pun sesak oleh kemacetan, termasuk saat kebakaran melanda SMK Yadika 6 pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Jalur Evakuasi SMK Yadika 6 Tak Memadai, Siswa Sulit Menyelamatkan Diri saat Kebakaran

Laju pemadam kebakaran pun terhambat.

Belum lagi, jalan di sekitar SMK Yadika 6 hanya pas untuk 1 mobil besar dan beberapa gangnya diportal.

Sementara jika mencari jalan alternatif menuju lokasi, 3 lantai gedung SMK Yadika 6 terlanjur dikuasai api.

Berbagai benda yang jamak ditemui di sekolah, seperti mebel dan kertas membuat api merambat kian cepat.

"Padahal semakin cepat pemadam datang, apinya belum menjalar. Suhu ruangan masih belum berbahaya. Tapi, kalau sudah di atas setengah jam, suhu sudah mencapai 200-300 derajat celsius," ungkap Aceng.

Baca juga: 3 Lantai Hangus, SMK Yadika 6 Pondok Gede Tak Punya Fasilitas Laik Antisipasi Kebakaran

"Anda bayangkan, semua barang apalagi jenis kertas, kemudian bahan kayu dan plastik itu paling gampang terbakar. Mungkin baja pun bisa meleleh," ia menambahkan.

Kebakaran baru bisa dipadamkan secara sempurna sekitar pukul 21.30 WIB, selang 6 jam sejak kemunculan api, membutuhkan 13 unit mobil dan lebih dari 100 pemadam kebakaran.

Kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 diperkirakan dipicu korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai dasar.

Hanya tersisa lantai 4 yang selamat dari kobaran api yang mengganas sejak sore hingga malam. Selain itu, 14 korban dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas, luka bakar, dan beberapa melompat dari lantai 4 karena terjebak kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com