Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Mengaku Sempat Ajak Warga Sunter Agung Tinjau Lokasi Usaha Baru, tetapi...

Kompas.com - 19/11/2019, 16:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Tanjung Priok Syamsul Huda mengaku sempat meninjau lokasi baru bagi warga terdampak penggusuran di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut Syamsul, peninjauan itu ia lakukan bersama dengan warga terdampak.

"Itu ada lahan yang diincar dan dituju sama mereka. Itu sudah kita tinjau bareng-bareng sama mereka, lokasi relokasi tempat usaha mereka," kata Syamsul kepada wartawan di lokasi, Selasa (19/11/2019).

Namun, kata dia, lokasi itu tidak mampu menampung seluruh keluarga terdampak penggusuran.

Syamsul menyebutkan, warga meminta lahan masing-masing 10 meter agar mereka bisa menjalankan usaha jual beli barang bekas lagi.

Baca juga: Gubuk Kayu yang Dibangun Korban Penggusuran Sunter Agung Dibongkar Satpol PP

Jika diperhitungkan, lokasi tersebut hanya mampu menampung 10 KK. Sementara, warga terdampak penggusuran totalnya ada 50 KK.

Ia lantas mengatakan, solusinya adalah warga mengurangi permintaan luas lahan.

"Secara hitung-hitungan kalau masing-masing empat meter kan bisa muat sekitar 40 an," tutur Syamsul.

Akan tetapi menurut Syamsul, sulit bagi warga menerima usulan tersebut. Permintaan warga ialah 50 KK terdampak penggusuran bisa pindah bersamaan.

Namun, warga terdampak justru membantah adanya peninjauan lokasi tersebut.

"Bohong itu," kata Ahmad Dhari (53), salah seorang warga kepada Kompas.com.

Menurut Dhari, belum ada pertemuan dengan perwakilan pemerintah hingga saat ini.

Baca juga: Warga Korban Penggusuran di Sunter Mengaku Tidak Pernah Ditawari Rusun

Hal yang sama juga disebutkan oleh Samsiah warga lainnya.

"Belum, belum ada ketemu," ucapnya.

Adapun Pemkot Jakarta Utara menggusur sejumlah bangunan semi permanen yang berdiri di lokasi tersebut pada Kamis (14/11/2019) lalu.

Penggusuran ini melibatkan 1.500 personel gabungan dari Kepolisian, TNI, Satpol PP dan PPSU

Penertiban tersebut berujung bentrok karena warga mempertahankan bangunan mereka yang sudah ditinggali sejak puluhan tahun tersebut.

Warga juga meminta agar tidak digusur karena dulunya sudah mendukung Anies dalam Pemilihan Gubernur tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com