Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Butuh Damkar Sektor Pondok Gede

Kompas.com - 19/11/2019, 16:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Sholahuddin mengaku amat membutuhkan adanya Damkar sektor Pondok Gede.

Pasalnya, wilayah Pondok Gede terbilang luas, sehingga menyulitkan pemadam menjangkau lokasi kebakaran apabila tidak punya sektor sendiri.

"Pertimbangannya jumlah kepadatan penduduk di Pondok Gede sudah lumayan, mungkin terpadat di Bekasi setelah Bekasi Timur. Kalau kejadian (kebakaran) di Pondok Gede pasti korbannya lebih banyak," jelas Aceng kepada Kompas.com, Senin (18/11/2019) di sela proses pemadaman kebakaran di SMA Yadika 6, Jaticempaka.

Aceng menambahkan, luasnya wilayah Pondok Gede bertambah parah dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kombinasi keduanya tak pelak menghambat laju pemadam.

Baca juga: Yayasan Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kebakaran SMK Yadika 6 Pondok Gede

"Saya identifikasi sampai hari ini, jumlah kebakaran di Jatiwaringin dan Pondok Gede itu sudah hampir tujuh kejadian selalu korbannya banyak. Bisa empat sampai enam rumah yang terbakar karena pasukan saya selalu terlambat," ujar Aceng.

Dalam kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 Senin kemarin pun, Damkar Kota Bekasi terpaut 30 menit lebih lamban dibandingkan Damkar Jakarta Timur yang tiba hanya selang 10 menit sejak terima laporan. Sebab, sektor paling dekat dengan SMK Yadika 6 ada di sektor Kranggan dan itu berjarak 12 kilometer.

Imbasnya, api keburu menguasai lantai dasar SMK Yadika 6. Belasan orang terperangkap di dalam gedung dan menderita sesak napas, luka bakar, hingga memutuskan lompat dari ketinggian serta dilarikan ke rumah sakit.

"Padahal semakin cepat pemadam datang, apinya belum menjalar. Suhu ruangan masih belum berbahaya. Tapi, kalau sudah di atas setengah jam, suhu sudah mencapai 200-300 derajat celsius," ungkap Aceng.

Baca juga: Antisipasi Kebakaran Susulan, Damkar Siaga di SMK Yadika 6 Pondok Gede

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com