JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk membangun sistem pengolahan air laut atau Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Kepulauan Seribu.
"Anggaran untuk 2020 sekitar Rp 100 miliar," ucap Juaini di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Rabu (20/11/2019).
Ada beberapa pulau yang akan dibangun SWRO, yaitu Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Lancang, dan Pulau Sebira.
Baca juga: Hasil Pembahasan di DPRD, Rancangan Anggaran DKI 2020 Defisit Rp 10 Triliun
Untuk tahun 2019, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp 80 miliar untuk SWRO yang berada di empat lokasi, yakni Pulau Untung Jawa, Pulau Payung, Pulau Pramuka, dan Pulau Kelapa Dua.
Menurut Juaini, besaran anggaran pembuatan SWRO tergantung kapasitas. Jika kapasitas kecil, anggaran juga tergolong lebih kecil.
"Tergantung kapasitasnya, ini (IPA SWRO di Pulau Payung) agak kecil nih 0,25 liter per detik. Biayanya sekitar Rp 20 miliaran," kata dia.
Sejauh ini anggaran paling besar adalah untuk membuat instalasi pengolahan air laut di Pulau Panggang.
"Yang agak besar itu di Pulau Panggang. Buat kepala keluarga itu agak besar, anggarannya sekitar Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar," tuturnya.
Baca juga: Iuran BPJS Naik, DKI Usul Anggaran Rp 2,5 T untuk Subsidi 5,1 Juta Warga
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta yakni PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air meresmikan instalasi pengolahan air laut yang menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Payung, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Teknologi ini mengubah air laut yang asin menjadi air bersih agar dapat digunakan warga sebagai air minum, mandi, hingga mencuci.
Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menuturkan, pengelolaan ini dilakukan PAM Jaya berdasarkan surat penugasan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 62 Tahun 2019.
"Jadi secara keseluruhan ini bisa dilayani semua. Kemudian kita hadir pada setiap warga Pulau Payung. Ini seperti halnya setiap IPA yang kita kelola, itu keluarannya sesuai dengan Permenkes 492, artinya sesuai dengan standar air minum," kata Hernowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.