JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji data penduduk yang dimiliki Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil saat memberi sambutan di Rapat Koordinasi Nasional, Senin (25/11/2019) malam.
Dalam sambutannya, Tito menyebutkan 1.268 instansi telah menggunakan data kependudukan dari Dukcapil. Termasuk Polri, institusi yang pernah ia pimpin selama tiga tahun.
Tito lantas menjelaskan bagaimana sulitnya ia mencari identitas pelaku bom Bali sewaktu masih aktif di kepolisian.
"Saya menyampaikan pengalaman saya, waktu menangani teror bom Bali kami harus cari orangnya, sudah ada sidik jarinya, sudah ada mukanya tapi karena enggak ada sistemnya kami harus cari manual," kata Tito dalam sambutannya di Discovery Ancol Taman Impian, Pademangan, Jakarta Utara.
Tito menjelaskan saking sulitnya ia mencari identitas pelaku bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan hanya sekedar mencari identitas pelaku.
Tapi itu semua berubah ketika fasilitas KTP elektronik dari Dirjen Dukcapil digunakan oleh kepolisian.
Ia lantas mencontohkan kasus lain seperti tujuh teroris di Tuban yang ditembak mati, dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, dan bom di jalan Thamrin saat Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Tinggal cekrek foto, terus menggunakan alat untuk mengambil sidik jarinya, dalam hitungan detik, sudah keluar (data tersangka), tahu alamatnya di mana, tim segera berangkat, hanya hitungan menit kami bisa menyelesaikan perkara," ujar Tito.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Dirjen Dukcapil sudah mencatat data dari 98 persen warga Indonesia yang jumlahnya lebih dari 250 juta penduduk.
"Saya membayangkan kalau seandainya ada smart city dibuat berdasarkan kepada dukcapil maka jumlah polisi di jalan bisq dikurangi sehingga bermanfaat untuk kegiatan lain," pungkas Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.