JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk membicarakan perihal waktu pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2020.
Preasetio mengatakan, pertemuan dengan Tito tersebut untuk menjelaskan penyebab molornya penyerahan dokumen RAPBD DKI tahun 2020 dari jadwal yang diberikan Kemendagri.
"Saya dan gubernur akan ngomong ke mendagri mengapa demikian, kan ini karena waktunya kepotong-potong banyak, setelah pelantikan anggota DPRD baru, harus penyusunan tata tertib dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD)," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019) malam.
Ia menjelaskan, DPRD dan Pemprov DKI telah menyepakati bahwa penyelesaian RAPBD 2020 pada 11 Desember 2019.
Penyerahan itu molor dari waktu yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakni pada 30 November 2019.
Adapun DPRD DKI dan Pemprov baru bisa mengesahkan dokumen kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) melalui memorandum of understanding (MoU) pada 29 November 2019.
"Tanggal 29 November kita MoU (KUA-PPAS). Kunker kita hold semua," tutur Prasetio.
Baca juga: DPRD DKI Baru Bisa Serahkan RAPBD pada 15 Desember 2019
Selanjutnya 2 Desember 2019 Anies akan menggelar pidato soal Rancangan Peraturan Daerah APBD 2029.
Tanggal 3 sampai 10 Desember, diagendakan pembahasan RAPBD dari tingkat komisi hingga pandangan akhir oleh DPRD.
Sehari setelahnya, RAPBD disahkan.
Selanjutnya RAPBD dibawa ke Kemendagri untuk dievaluasi dalam beberapa hari. Untuk tahap akhir, RAPBD hasil evaluasi diketok menjadi Perda APBD 2020.
Politikus PDI-P ini meyakini bahwa APBD DKI tahun 2020 akan selesai sebelum tahun anggaran 2020 bergulir.
Prasetio pun meminta anggota dewan Kebon Sirih untuk menunda rencana kunjungan kerja (Kunker) sebelum APBD 2020 rampung.
"Meski begitu, pada prinsipnya tahun ini selesai. Desember selesai. Kunker kami hold semua," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.