Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Nandi Cs Bertarung di Gorong-gorong demi Bahagiakan Warga

Kompas.com - 26/11/2019, 14:12 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nandi (36) masih berada di bawah gorong-gorong. Sambil jongkok, berulang kali dia bergelut dengan tebalnya lumpur dan tanah di sana.

Cangkul dan linggis pun jadi senjata utamanya untuk membelah tanah lembek tersebut, material yang selama ini menyumbat gorong-gorong di bawah Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tidak jarang dia mengeruk tanah dengan tangan sendiri. Maka tidak heran air selokan pun melumuri kedua telapak tangannya.

Badan kurusnya begitu tahan berada di dalam gorong gorong nan sempit itu. Padahal, kondisi di dalam sangat panas, sedikit oksigen, dan sudah pasti bau.

Untuk mencoba kondisi di dalam, Kompas.com pun sempat mendekati lubang gorong-gorong tersebut. Namun, belum sempat masuk, hawa panas begitu terasa menjilati wajah.

Baca juga: Tumpukan Tanah Dalam Karung Ditemukan di Gorong-gorong Panglima Polim

Bau khas saluran air pun sangat terasa walapun belum sempat masuk gorong-gorong.

Itulah yang dikerjakan Nandi selama satu tahun terakhir. Mengabdi kepada masyarakat sebagai petugas Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan.

Tidak ada raut kesal ketika dia bekerja di dalam selokan. Tidak ada keluh kesah yang keluar dari bibirnya yang berkumis tipis itu.

Dengan wajah tenang yang sedikit dialiri keringat, dia tetap menjalankan pekerjaannya.

Bahkan sesekali dia masih bisa bercanda dengan teman satu profesinya di dalam gorong - gorong. Siapa sangka dalam pengap dan sempitnya gorong-gorong itu mereka masih bisa mengumbar tawa.

Contohnya, ketika menemukan karung berisi lumpur yang menyebabkan gorong gorong mampat, mereka sontak berteriak.

"Wah harta karun nih, harta karun nih," teriak Nandi dan teman temanya kala melakukan rutinitas kerja pada Selasa (26/11/2019).

Salah satu temanya pun berkata, "Itu mah bukan harta karun, tapi harta karung".  Sontak tawa mereka pun pecah di dalam gorong - gorong.

Tawa dengan guyon seadanya itu mungkin jadi salah satu hiburan bagi mereka yang setiap hari bekerja di bawah kaki kita. Bekerja mengikuti tuntutan masyarakat yang selalu mengeluh akan banjir, banjir, dan banjir.

Baca juga: Kerap Tersumbat, Gorong-gorong Ini Dipenuhi Endapan Semen

Padahal, masyarakat tidak sadar bahwa Nandi dan teman temannya lah yang setiap hari bekerja mengurusi sampah yang dibuang ke selokan.

"Ya kami ikhlas saja (bekerja di gorong-gorong). Namanya juga tugas ya, harus dikerjakan," kata Nandi.

Namun, rasanya Nandi tidak butuh apresiasi dari masyarakat, juga tidak butuh pengharapan dari pemerintah. Ia pun tidak butuh bonus untuk membayar semua jerih payahnya.

Rasa lelah akan terbayar jika apa yang mereka kerjakan berpengaruh menurunkan banjir.

"Senang banget, senang banget itu. Karena usaha kami berhasil," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com