Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Ditertibkan, Driver Ojol Melawan dan Berdebat dengan Petugas Dishub

Kompas.com - 27/11/2019, 12:43 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara menertibkan ojek online yang mengokupasi trotoar dan badan jalan di depan Mal Emporium dan Pluit Junction, Jakarta Utara, Rabu (27/11/2019).

Namun, saat hendak diteribkan, ratusan ojol justru berkumpul dan mengadang petugas yang menertibkan mereka.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, beberapa anggota ojek online tampak mencoba dialog dengan petugas yang menertibkan.

Namun, makin lama dialog tersebut berubah menjadi saling bentak antara driver ojol dengan petugas Sudinhub Jakarta Utara.

"Kita minta solusi ada tempat, kita di pinggir jalan gini enggak boleh, kita mau di mana?" kata Heltan, salah satu ojol kepada petugas Sudinhub Jakarta Utara.

Menurutnya, para ojol biasa mengambil orderan pelanggan dari kedua mal tersebut. Namun kapasitas parkir dari kedua mal tidak bisa menampung mereka.

Baca juga: Trotoar di Depan Pluit Junction Diduduki Ojol, Pedestrian Terganggu

Sementara itu Eva pengemudi ojek online lainnya menyampaikan dirinya tidak mau parkir di dalam mal karena pelanggan tidak bersedia membayar uang parkir.

"Kita berani parkir di sini karena konsumen enggak mau bayar parkir. Diminta bayar parkir dikasih bintang satu, kita di-suspend," ujar Eva dengan nada tinggi ke petugas.

Sementara itu salah seorang ojol yang menggunakan rompi hitam coba menenangkan rekan-rekannya tersebut.

Ia lantas meminta petugas Dishub untuk menjembatani mereka dengan pihak mal agar dibangunkan shelter.

"Kita mohon maaf kita memang melanggar, kita dari awal tahun kucing-kucingan saja dengan Dishub, karena kita sudah dari awal minta bantuan kepada pertugas yang berwenang dan Pemda untuk diberikan mediasi ke manajemen mal untuk dibuat shelter," ujar ojol tersebut.

Setelah sekitar 30 menit coba meminta ojol tidak parkir di bahu jalan, petugas Sudinhub Jakarta Utara akhirnya memilih mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com