JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pedagang pisang di Jalan Pisangan Lama Raya, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang terimbas proyek double-double track (DDT) kereta api diimbau untuk segera membongkar lapaknya dalam waktu tiga hari ke depan.
Deden Mulyandi, koordinator pedagang pisang setempat mengatakan, imbauan itu tertuang dalam surat dari pihak Kelurahan Pisangan Timur yang diterimanya hari ini, Rabu (27/11/2019).
Dalam surat bernomor 733/1.754.21 itu, tertulis apabila para pedagang tidak segera membongkar lapaknya, maka tim terpadu Kecamatan Pulogadung akan menindaklanjutinya dalam waktu 3x24 jam terhitung hari ini.
Terkait hal itu, Deden mengatakan, pihaknya akan tetap mempertahankan lapaknya sampai ada kejelasan soal relokasi para pedagang.
Baca juga: Tolak Direlokasi Ke Pasar Klender, Pedagang Khawatir Pisangan Jadi Wilayah Tanpa Pisang
"Iya begitu tapi pedagang tidak mau karena belum ada relokasi. Pedagang tetap di tempat, tidak akan bongkar sebelum direlokasi," kata Deden saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Adapun Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan lokasi baru bagi pedagang pisang untuk berjualan yakni di lantai 2 Pasar Klender. Namun, hal itu ditolak para pedagang karena lokasi jauh dari lapak sebelumnya dan khawatir sepi pembeli.
"Kalau di lantai 2 Pasar Klender, di samping jauh, sepi pembeli, juga barang yang dijual kan pisang tandanan. Selain pisangnya harus diangkat ke lantai 2, yang beli juga harus angkat pisang tandanan dari lantai atas ke bawah. Ya impossible lah," ujar Deden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.