Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bekasi Kendurkan Target Pendapatan 2020

Kompas.com - 27/11/2019, 19:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi gagal memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) 2019 sebesar Rp 3,3 triliun. Hingga tutup buku 2019 nanti, Pemkot Bekasi diperkirakan hanya mampu memenuhi 74 persennya, yakni Rp 2,44 triliun.

Berangkat dari realisasi pendapatan tahun 2019, DPRD Kota Bekasi kemungkinan besar bakal mengendurkan target pendapatan pada 2020 nanti.

"Kalau pendapatan daerah kami setting di angka Rp 3 triliun," kata Ketua DRPD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro ditemui wartawan di kantornya, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Bekasi Ingin Beli Anjungan Dukcapil Mandiri untuk Ditempatkan di Mal Pelayanan Publik

"Kami setting kenaikan dari realisasi pendapatan tahun ini sebesar 20 persen atau sekitar Rp 500 miliar lebih," imbuhnya.

Torehan buruk PAD 2019 akhirnya berimbas pada proyeksi APBD 2020 Kota Bekasi. Tahun depan, APBD 2020 Kota Bekasi diproyeksikan hanya Rp 5,8 triliun, melorot Rp 600 milyar menjadi dari Rp 6,4 triliun saat disahkan pada 2019.

Angka ini jauh meleset dari perkiraaan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang meyakini bahwa APBD 2020 Kota Bekasi bakal tembus Rp 7 triliun.

Chairoman Juwono Putro mengatakan, penyusunan APBD 2020 saat ini masih bergulir di tingkat legislatif. Masih ada beberapa pos anggaran yang belum terisi, di antaranya royeksi pendapatan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK), dana insentif daerah (DID) maupun bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Baca juga: RAPBD 2020 Terlanjur Bergulir, Bekasi Baru Ingin Beli Anjungan Dukcapil Mandiri

"Pengesahan batas waktunya 30 November nanti. Suka-tidak suka, setuju atau tidak setuju legislatif dan eksekutif, tetap diputuskan," kara Chairoman.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengklaim ada banyak alasan PAD 2019 melorot jauh dari target. Salah satunya, kata dia, dari faktor nasional.

"Banyak persolan. Pengaruh juga pertumbuhan ekonomi nasional yang cuma 5 persen.  Kemudian ada beberapa proyek nasional yang menyebabkan, misalnya tiang-tiang reklame yang ada di jalan tol banyak yang hilang," ungkap Tri ditemui wartawan di DPRD Kota Bekasi, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: PAD Bekasi Minus Rp 1 Triliun, Pemkot akan Optimalkan Reklame dan PBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com