Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Membusuk. Rekonstruksi Wajah Jenazah Pria dalam Koper Batal

Kompas.com - 28/11/2019, 09:56 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekonstruksi wajah jenazah pria dalam koper yang ditemukan di atas jurang hutan pinus, Kampung Teluk Waru, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Bogor, batal dilakukan.

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, upaya rekonstruksi wajah itu gagal lantaran kondisi jenazah yang sudah sangat membusuk.

"Iya sudah tidak bisa direkonstruksi wajahnya, karena sudah terlalu membusuk. Sudah membengkak," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (27/11/2019).

Edy menambahkan, kondisi jenazah tersebut sudah membusuk dan membengkak. Diperkirakan korban sudah dibunuh beberapa hari sebelum ditemukan.

Selain itu, jenazah yang sudah membengkak juga pastinya berat badannya bertambah.

Baca juga: RS Polri Kesulitan Identifikasi Jenazah Pria Dalam Koper

Hal itu juga menyulitkan proses rekonstruksi karena dikhawatirkan tidak akurat dan tidak bisa direkomendasikan ke penyidik Polres Bogor.

"Bagian pipi itu contohnya sudah bengkak, tebal, dan sulit diperkirakan. Secara medis, rekonstruksi wajah sudah tidak mungkin lagi dilakukan," ujar Edy.

Sebelumnya, seorang tukang ojek pangkalan bernama Adang menemukan koper tergeletak di jurang hutan pohon pinus di Kampung Teluk Waru saat dirinya melintas pada hari Minggu (10/11/2019) lalu.

Saat didekati, Adang melihat di koper tersebut dikerumuni lalat dan mengeluarkan bau tak sedap.

Ia lalu mencurigai temuan itu dan memanggil warga bernama Didi Suswandi (42).

Didi dan Adang kaget ketika melihat kaki manusia keluar dari sela-sela resleting koper berwarna biru tersebut.

Baca juga: Mayat Dalam Koper Ditemukan di Bogor, Ini yang Buat Warga Curiga

Saat polisi datang dan membuka koper, ternyata isinya jenazah yang dibungkus plastik hitam, dilapisi selimut dan sekujur tubuh dililit plester putih.

Kondisi jenazah telah membusuk.

Ciri-ciri yang diketahui saat itu adalah jenazah itu merupakan seorang pria berjenggot, berusia 40 tahun dengan tinggi badan sekitar 183 sentimeter. Pakaian terakhir yang digunakan adalah jas hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com