Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jakarta Targetkan 14.000 Penumpang Per Hari

Kompas.com - 01/12/2019, 09:43 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi massal lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT) Jakarta ditargetkan mengangkut sekitar 14.000 penumpang per hari.

Namun, selama operasi non-komersial sejak 11 Juni 2019, rata-rata penumpang LRT Jakarta baru menembus angka 7.000 orang.

"Kami ditargetkan sekitar 14.000 pelanggan per hari. Saat ini average kira-kira 6.500-7.000," ujar Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko di dalam kereta LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome, Minggu (1/12/2019).

Baca juga: LRT Jakarta Beroperasi Komersial Mulai Hari Ini, Tarifnya Rp 5.000

Meskipun demikian, Wijanarko optimistis target 14.000 penumpang per hari bisa terealisasi.

PT LRT Jakarta akan berupaya mencapai target tersebut dengan menggencarkan sosialisasi.

"Kami coba akan achieve, mohon bantuan rekan-rekan semua menyosialisasikan ke pelanggan kami. Walaupun dengan 5,8 kilometer, kami tetap optimistis untuk bisa meraih target yang ditetapkan," kata dia.

Menurut Wijanarko, penumpang biasanya lebih banyak pada akhir pekan. Sebab, kawasan yang dilalui LRT Jakarta merupakan area pusat perbelanjaan dan kuliner, yakni Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca juga: Tarif LRT Jakarta Rp 5.000, Tanpa Subsidi Rp 41.000

Para penumpang memilih LRT Jakarta sebagai angkutan menuju Kelapa Gading karena kemacetan di kawasan tersebut.

"Di hari Sabtu-Minggu paling ramai, sudah mencapai 9.000-10.000 (penumpang). Memang tantangannya berat, kami diminta untuk 14.000 average, artinya di peak-nya (Sabtu-Minggu) harus lebih (banyak penumpang)," ucap Wijanarko.

LRT Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini.

Tarif yang dibebankan kepada penumpang sebesar Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan.

LRT Jakarta sepanjang 5,8 kilometer itu memiliki enam stasiun, yakni Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com