Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascaledakan Granat Asap, Pengunjung Tidak Khawatir Piknik di Monas

Kompas.com - 03/12/2019, 15:38 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan granat asap terjadi di halaman Monas, tepatnya di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi.

Pascaledakan granat ini, kegiatan operasional Monas normal kembali. Masyarakat pun tetap berkunjung ke Monas.

Tidak ada penjagaan dan pengamanan khusus di sekitar Monas. Padahal awalnya kawasan Monas sempat disterilkan.

Baca juga: Pascaledakan di Monas, Polisi Imbau Masyarakat Tenang

Pantauan Kompas.com, masih banyak pengunjung yang memadati sejumlah area Monas untuk berlibur pascaledakan terjadi.

Mereka yang berlibur datang dari berbagai kalangan. Bahkan, sebagian masyarakat tampak menggelar piknik di Monas sambil menikmati pemandangan di siang hari.

Nurdin (59), salah satunya. Dia mengaku telah mengetahui adanya ledakan yang terjadi di Monas pagi tadi.

Meski telah mengetahui hal itu, Nurdin bersama istri dan cucunya tetap piknik di Monas.

“Iya saya tahu dari televisi. Terus saya nonton katanya sudah boleh dibuka untuk umum makanya saya langsung ke Monas buat jalan-jalan,” ujar Nurdin di Monas.

Baca juga: Ledakan di Monas, Aparat Diingatkan Berhati-hati Menyimpulkan

Nurdin mengatakan, saat datang ke Monas sekitar pukul 10.00 WIB, ia tak melihat ada penjagaan khusus. Kata dia, situasi tampak normal.

Nurdin merasa tak terganggu atau malah takut karena ledakan granat asap itu.

“Tidak ada diperiksa, semua kayak biasa kok. Ini kan memang mau liburan saya ke sini (Monas),” kata Nurdin.

Sama halnya Robi (50), dirinya juga tidak khawatir berkunjung ke Monas meski sempat kaget mendengar kabar ada ledakan.

“Saya tidak tau apa-apa terus pas masuk dari pintu utama Monas saya malah disuruh masuk melalui pintu utara. Eh baru tahu kalau ada ledakan tadi. Tidak takut, biasa saja, kan liburan,” kata Robi.

“Ah aman-aman sajalah, yakin. Orang banyak polisi sama TNI kok di sini jadi saya amanlah,” ucap pengunjung lainnya, Zulfahri (51).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com