Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Plastik Penuhi Bantaran Situ Rawabadung di Cakung

Kompas.com - 03/12/2019, 19:29 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantaran Situ Rawabadung di Jalan DR. Radjiman Widyodiningrat, Cakung, Jakarta Timur, dipenuhi sampah plastik.

Pantauan Kompas.com pada Selasa (3/12/2019) di lokasi, kondisi Situ Rawabadung yang terletak di pinggir Jalan DR. Radjiman Widyodiningrat arah Rawa Terate berbeda dengan kondisi Situ Rawabadung yang berada di sisi jalan arah Buaran.

Kondisi bantaran Situ Rawabadung di sisi jalan arah Buaran tampak rapi dan terawat dengan bantaran yang dilapisi tebing turap.

Berbeda dengan Situ Rawabadung di sisi jalan arah Rawa Terate yang hanya pasir dan tanah serta dipenuhi sampah plastik.

Kirman, salah seorang pedagang kaki lima yang kerap berjualan di lokasi mengatakan, bantaran situ yang berfungsi sebagai resapan air itu sudah lama dipenuhi sampah plastik.

Baca juga: Bekasi Punya Kapal Sampah, Kali Bekasi Akan Disekat

"Iya bantaran situ ini beda sama yang di seberang. Kalau di seberang mah rapi dipagarin. Kalau ini tanah gitu saja banyak sampah plastik yang ketimbun. Kadang juga suka longsor," kata Kirman di lokasi, Selasa (3/12/2019).

Selain itu, tak jarang juga sampah plastik mengambang di permukaan situ.

Kirman menyayangkan kondisi tersebut, sebab Situ Rawabadung kerap dijadikan alternatif wisata sore warga Jakarta.

"Kalau sore di sini banyak yang nongkrong, sayang saja kalau kurang rapih bantarannya. Jadi mancing orang buat buang sampah sembarangan juga," ujar Kirman.

Hal sama dikatakan Rohid, warga setempat. Dia berharap Pemprov DKI Jakarta dapat menata bantaran Situ Rawabadung agar terlihat lebih rapi.

"Warga sini sebenarnya sudah lama ingin situ ini jadi destinasi wisata air. Sempat diajukan juga ke pemerintah kalau tidak salah. Tapi sampai sekarang belum terlihat tanda-tandanya (penataan)," ujar Rohid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com