Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Jumat, Penyandang Disabilitas Bisa Periksa Gigi di Stasiun MRT

Kompas.com - 04/12/2019, 18:32 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penyandang disabilitas mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi di Stasiun MRT Bunderan HI, Jakarta Pusat pada Rabu (4/12/2019).

Selain gigi, ada pula pemeriksaan kesehatan lain yang dibantu oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pemeriksaan gigi dan kesehatan bagi penyandang disabilitas ini diselenggarakan mulai Rabu  hingga Jumat (6/12/2019).

Tina Talisa, CMO dan Co Founder Klinikoo Dental Care atau perwakilan panitia mengatakan, kegiatan pemeriksaan gigi dan kesehatan itu dilakukan dalam rangka memeriahkan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada Minggu (1/12/2019) lalu.

Ia mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan agar para penyandang disabilitas dapat mengetahui kondisi kesehatan gigi dan kesehatan mereka. Apalagi menurut dia, kesehatan gigi perlu diperhatikan.

Pasalnya sebagian besar penyandang disabilitas kurang memperhatikan kesehatan gigi mereka. Bahkan sebagian dari mereka jarang untuk datang dan periksa gigi dan kesehatan ke dokter.

Baca juga: Ketika Penyandang Disabilitas Menjajal Bus dan MRT untuk Berwisata di Jakarta

"Riset kesehatan daerah 2018 menujukan 57,6 persen masyarakat Indonesia punya permasalahan gigi dan mulut. Kita yakini bahwa teman-teman disabilitas kondisinya bisa lebih buruk dengan non-disabiltas karena akses dan tenaga kesehatan belum semua memiliki mind set kondusifitas oleh karena itu gagasan ini kita lakukan," ujar Tina di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu.

Tina mengatakan, untuk pertama kalinya pemeriksaan gigi dan kesehatan penyandang disabilitas itu diselenggarakan di stasiun MRT.

Menurut dia, pemeriksaan di stasiun MRT tersebut dapat mempermudah akses para penyandang disabilitas.

"Di stasiun MRT kan ada guiding bloknya untuk teman tuna netra. Penguna kursi roda juga ada lift hingga toilet ramah disabilitas. Jadi pilihan ini kita pilih yang mudah diakses dan mudah didatangi dan di dalamnya ramah disabiltas," kata Tina.

Disambut antusias masyarakat

Kegiatan pemeriksaan kesehatan dan gigi itu pun disambut antusias penyandang disabilitas. Mereka berbondong-bondong mengantre untuk memeriksa gigi dan periksa kesehatan.

Bahkan sampai saat ini tercatat ada lebih dari lima puluh penyandang disabilitas yang sudah memeriksakan gigi dan kesehatan mereka.

"Per hari kita targetnya mampu melayani sebanyak 50 pasien disabilitas. Total target kita sampai hari Jumat ada 150 pasien. Tapi kalo sampai 200 pasien kita masih sanggup,” kata Tina.

Tina mengatakan, ada dua dokter spesialis gigi dan perawatnya yang bertugas untuk memeriksa para penyandang disabilitas ini.

Mereka yang bertugas memeriksa gigi para penyandang disabilitas ini pun telah diberikan pembekalan sebelumnya.

Baca juga: Kisah Sabar Subadri, Pelukis Tanpa Tangan yang Enggan Disebut Disabilitas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com