Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Anggotanya Intimidasi Wartawan, FBR Tangsel Sebut Itu Ulah Oknum

Kompas.com - 05/12/2019, 20:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Panglima Forum Betawi Rempug (FBR) kota Tangerang Selatan Andi Afery menampik jika yang melakukan intimidasi terhadap wartawan online Kabar6.com, Eka Huda Rizki (20) adalah anggotanya.

"Kalau di Tangsel jumlah anggota FBR itu mencapai 5.800, setiap ketua pos dan ketua gardu pasti mengetahui anggotanya, nah ini kita juga tidak tahu siapa yang memberikan perlakuan itu ke Eka," kata Andi saat dihubungi, Kamis (5/12/2019).

Dari kejadian itu, kata Andi, ormas FBR telah melihat rekaman CCTV yang ada di Pemkot Tangerang Selatan tentang aksi intimidasi terhadap wartawan.

Saat ini, ormas FBR Tangsel sendiri tengah mencari tahu siapa yang melakukan kekerasan dengan menggunakan atributnya.

"Ada oknum gelap saat aksi FBR ke pemkot Tangsel kemarin, saya juga menyayangkan ada peristiwa ini. Saya juga sudah lihat video CCTV-nya tapi saya juga tidak tahu siapa dia," tuturnya.

Baca juga: Polisi Akan Usut Tuntas Kasus Ormas yang Intimidasi Wartawan

Akibat kejadian tersebut, FBR Tangsel meminta maaf dan menyerahkan kepada Kepolisian untuk mengusut tuntas.

"Silahkan polisi untuk mengusut tuntas, toh pasti ketahuan kalau orang itu anggota FBR. Kalau memang disangkakan anggota kami dan dipandangan saudara kita yakni Eka atau kawan- kawan media kita minta maaf, kita gentleman dan fair aja, kalau salah kita minta maaf kalau benar ya kita perjuangkan," ucapnya.

Sebelumnya, Eka mendapatkan kekerasan saat hendak meliput tentang kedatangan salah satu ormas berseragam hijau ke Pemkot Tangerang Selatan.

Kedatangan mereka karena tak terima benderanya diturunkan oleh Satpol PP saat menertibkan bangunan di Gaplek, Pamulang, Tangsel.

Baca juga: Hendak Meliput, Seorang Wartawan Diintimidasi Ormas di Tangsel

Eka yang melihat keramaian di lobi Pemkot tersebut langsung mendekat dan mengambil gambar.

Namun saat itu Eka langsung dihampiri oleh sejumlah anggota ormas yang tak senang untuk di foto.

Meski sempat diamankan oleh salah seorang wanita yang menjadi bagian dari ormas tersebut, Eka terus dikejar dan diminta untuk menghapus meski belum sempat mengambil gambar hingga mengalami luka pada bagian tangan kanannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com