Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diblokir karena Dianggap Punya 3 Mobil, Kini KJP Anak Penjual Sepatu Bisa Dipakai Lagi

Kompas.com - 06/12/2019, 16:37 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih segar diingatan kita sosok Edi Hartono (41), si penjual sepatu keliling yang namanya pernah dicatut orang tidak bertanggung jawab atas kepemilikan mobil Mercedes Benz 220, Ferarri Dino, dan Mercedes Benz 190.

Kasus pencatutan nama Edi sempat mencuat pada awal November 2019.

Akibatnya, putri dari penjual sepatu keliling ini sempat kehilangan bantuan sekolah dari Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal tersebut dikarenakan warga yang mempunyai kendaraan mobil tidak bisa menerima bantuan KJP.

Namun keadaan sudah berubah. Edi sudah bisa bernafas lega lantaran KJP putrinya sudah bisa digunakan kembali.

"Alhamdulillah masalah KJP sudah diurus. Sudah dapat lagi," kata Edi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Edi menjelaskan dirinya sempat mengurus permohonan penggunaan KJP di SMP Negeri tempat anaknya bersekolah. Dia menyerahkan bukti pemblokiran kendaraan, surat pernyataan tidak memiliki mobil, dan beberapa berkas lainya.

Baca juga: Dianggap Punya Tiga Mobil Mewah, Edi Hartono: Beli Motor Saja Nyicil

"Diurusnnya bulan 11. Kan saya ajukan lagi ke pihak sekolah bahwa ini benar benar bukan punya saya. Cuma data saya ada yang pakai, ada yang salah menggunakan," kata dia.

Namun, Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tetap bisa digunakan keluarga Edi untuk berobat ke rumah sakit.

Selain itu, Edi juga sempat berencana melaporkan kasus pencatutan namanya ke pihak kepolisian. Dia pun mengaku sudah berkonsultasi dengan pihak LBH Jakarta terkait pembuatan laporan tersebut.

"Cuma dari pihak LBH dianjurkan lapor ke Polda langsung. Awalnya saya mau lapor ke Polsek," kata dia.

Baca juga: Dianggap Punya Mobil Mewah, Edi Hartono : BPJS dan KJP Anak Saya Terancam

Namun pada akhirnya dia enggan mengadukan kasus ini ke polisi.

"Ya habis bagaimana. Susah juga kalau kita orang kecil katanya kasusnya enggak mungkin dua bulan tiga bulan mas ditangani. Bahkan ada yang setengah tahun, setahun baru kasusnya," kata dia.

"Percuma saja lah buang buang waktu saya. Yang penting saya sudah lakukan pemblokiran dan bikin surat pernyataan keterangan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com