JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta resmi meluncurkan 300.000 multi trip ticket (MTT) dengan nama Jelajah pada Jumat (6/12/2019).
Peluncuran ini dilangsungkan menyusul persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 21/447/DKSP/Srt/B tertanggal 14 November 2019 kepada PT MRT Jakarta.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, penerbitan uang elektronik ini dalam rangka meningkatkan layanan pembayaran yang memudahkan pengguna MRT Jakarta dalam melakukan mobilitas sehari-hari.
“Kelebihan dari MTT ini memiliki kecepatan yang sangat tinggi 0,3 detik (per tap in). Jadi bisa 60 orang per menit masuk ke dalam satu gate,” ucap William di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Jumat.
Sebelum diluncurkan, kartu MTT ini sudah diuji coba sejak 25 November 2019 lalu.
Baca juga: MRT Tangsel Akan Jadi Kantong Penumpang
Masyarakat pengguna MRT Jakarta dapat membeli Jelajah MTT di stasiun-stasiun terdekat dengan harga Rp 25.000 per kartu.
Untuk saat ini, masyarakat sudah dapat melakukan tap in untuk naik MRT Jakarta dengan menggunakan kartu perjalanan tunggal atau single trip ticket (STT).
Selain itu, masyarakat dapat pula menggunakan uang elektronik berizin yang diterbitkan oleh perbankan yakni Bank Mandiri (e-money), BNI (Tap Cash, Jak Lingko), BRI (Brizzi), BCA (Flazz), Bank DKI (Jakcard).
William mengharapkan dengan peluncuran kartu MTT ini, nantinya akan terwujud program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan seluruh moda transportasi di Jakarta.
"Jelajah MTT ini terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya di wilayah DKI Jakarta," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Tangsel Tunggu Pembahasan PT MRT soal Rencana Rute MRT
Dengan diterbitkannya Jelajah MTT, William optimistis target meningkatkan angka ridership hingga 100.000 orang per hari dapat tercapai.
Dalam tiga hari belakangan ini, William mengklaim, jumlah penumpang MRT sudah ada di atas 100.000 orang.
“Sehingga optimis dalam Desember ini kita akan di atas 90.000 penunpang mungkin mendekati 100.000 kita lihat lagi. Tapi target kami mudah-mudahan tahun depan di atas 100.000 per hari rata rata,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.