Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Soroti Usulan Anggaran Sistem Informasi Potensi Bencana Senilai Rp 8 Miliar

Kompas.com - 07/12/2019, 22:18 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD Komisi A menemukan rancangan anggaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI (BPBD) DKI Jakarta tahun 2020 sebesar Rp 8 miliar untuk pemanfaatan DIMS, EWS (Early Warning Sistem), Medsos, dan Call Center 112.

Ketua Komisi A, Mujiyono lantas menanyakan soal anggaran itu kepada BPBD DKI.

“Itu dana untuk Rp 8 miliar ya pak coba saya belum ada gambaran. Jelaskan dulu gimana pak?” ujar Mujiyono  dalam pembahasan rancangan APBD Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Pusat Data dan Informasi BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Ridwan Ibrahim menjelaskan, DIMS, EWS, Medsos, dan Call Centre 123 ini membantu pusat data menginformasikan potensi adanya bencana selama 24 jam ke masyarakat.

“Kemudian bagian dari program jangka panjang juga untuk menentukan rawan bencana salah satunya banjir,” kata Ridwan.

Misalnya, dengan adanya EWS, masyarakat akan dengan cepat menerima pesan dari BPBD terkait adanya bencana.

“Kita akan kirimkan pesan dengan sistem SMS blast. Jadi saat siaga dua, warga yang tinggal di bantaran kali kita informasikan dahulu agar siap-siap mengevakuasi diri,” ucap Ridwan.

Ia menambahkan, BPBD telah menentukan 82 titik wilayah rawan bencana banjir di Jakarta untuk diberikan peringatan saat cuaca mulai buruk.

Tidak hanya menginformasikan potensi rawan bencana, siaga 112 dan aplikasi Jakarta Aman juga bisa dimaksimalkan pihak BPBD untuk menerima laporan masyarakat terkait adanya bencana.

Nantinya sambungan telepon 112 dan aplikasi ini akan terintegrasi dengan dinas-dinas lainnya. Sehingga aduan masyarakat bisa diatasi dengan cepat.

“112 terintegrasi dengan SKPD sehingga mempermudah masyarakat menangani peristiwa dan bencana,” kata Ridwan..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com