BEKASI, KOMPAS.com - Jalan Raya Ir H Juanda di depan Stasiun Bekasi diprediksi akan semakin padat, setelah area lay bay yang biasa digunakan angkutan umum menunggu penumpang, ditutup oleh PT KAI sejak Sabtu (7/12/2019) untuk proyek revitalisasi.
Menanggapi hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi berencana menambah personel untuk melancarkan arus lalu lintas di sana.
"Kalau posisinya seperti ini memang otomatis personel akan kita tambah. Tapi kita masih menunggu rencana tim," ujar Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Bambang Putra melalui telepon, Senin (9/12/2019).
"Paling, untuk sementara di Jalan Juanda akan kita tambah 5-10 orang, dari jumlah sekarang 10 personel setiap hari," ia menambahkan.
Dishub juga berencana berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota untuk melarang pengemudi angkutan umum mengetem di Jalan Juanda. Pasalnya, hal itu akan membuat Jalan Juanda padat-merayap.
Baca juga: Siap-siap, Jalan Juanda Depan Stasiun Bekasi Akan Makin Macet
"Otomatis langkah satu-satunya, kita sama Polres personelnya akan kita perkuat. Dalam artian, angkutan umum hanya boleh menaikkan dan menurunkan penumpang. Tidak boleh ngetem dan menunggu," jelas Bambang.
Sebagai informasi, saban hari, Jalan Juanda depan Stasiun Bekasi merupakan salah satu simpul kepadatan lalu lintas.
Berbagai mobil angkot mengetem di pintu keluar, sedangkan banyak pengemudi ojek online mengendap di tepi jalan.
Ditambah dengan lalu-lalang pengguna kereta yang menyeberang di jam-jam sibuk, tak heran jika Jalan Juanda depan Stasiun Bekasi senantiasa menjadi sarang kemacetan.
Di samping itu, keberadaan lay bay Stasiun Bekasi cukup berguna untuk menampung belasan bus tanggung tujuan Cikarang menanti penumpang.
Dishub dan Polres sebetulnya pernah memunculkan wacana serupa, bahwa angkutan umum dilarang mengetem di pinggir jalan raya.
Sebagai gantinya, angkot dan ojol diminta menunggu penumpang di area lay bay. Akan tetapi, khusus untuk pengemudi ojol, instruksi tersebut tak berpengaruh banyak. Mereka tetap berkerumun di tepi jalan sembari menanti penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.