JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjamin bahwa pemangkasan subsidi atau public service obligation (PSO) untuk transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta tak membuat tarif ketiganya menjadi naik.
Anggaran subsidi untuk tiga moda transportasi ini dipangkas dalam kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) 2020.
"Enggak, Insya Allah. Insya Allah akan berjalan semuanya seperti biasa. Jadi operasional juga tidak akan terganggu. Ini semua sudah ada di dalam perhitungan kami," ucap Anies di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Baca juga: Tak Cuma Transjakarta, Subsidi Tarif MRT dan LRT Jakarta Juga Dipangkas
Ia berharap bahwa pengelola Transjakarta, MRT, LRT Jakarta justru bisa bekerja dan meningkatkan sumber pendapatan lainnya.
"Dan nanti harapannya itu pada pengelola bisa bekerja untuk meningkatkan sumber-sumber pendapatan non farebox," tuturnya.
Baca juga: Anies Berterima Kasih dan Apresiasi Jokowi soal Integrasi Transportasi Jabodetabek
Subsidi untuk tarif transjakarta dipangkas dari Rp 4,197 triliun menjadi Rp 3,291 triliun.
Sementara subsidi untuk MRT dipangkas dari Rp 938,5 miliar menjadi Rp 825 miliar, dan subsidi untuk tarif LRT dipangkas dari Rp 527,5 miliar jadi Rp 439,6 miliar.
Anggaran yang dialokasikan dalam KUA-PPAS 2020 cukup untuk menyubsidi tarif transjakarta, MRT, dan LRT hingga Oktober 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.