DEPOK, KOMPAS.com - Kecelakaan yang menimpa Anggraito Andarbeni (32) atau yang dikenal dengan nama Ustaz Beben menyisakan duka bagi keluarga.
Pasalnya, sebelum menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Hermina Depok, ia berniat menghadiri ujian di Universitas Terbuka (UT) dengan bekendara motor menuju Stasiun Depok dan nantinya akan menggunakan kereta ke lokasi ujian.
Tidak ada firasat ataupun pesan yang disampaikan sebelumnya. Namun, istri Ustaz Beben mengatakan bahwa pada hari sebelumnya almarhum meminta untuk ditemani membeli bensin dan berjalan-jalan.
"Iya cuma di hari Sabtu tuh inginnya bertiga, mau ngelas tenda bareng, dilalah mau habis bensin kan dia ngojek ya biasanya cari sendiri ini minta dianterin begitu. Pas saya bilang kok maunya dianterin sih biasanya sendiri kata dia anggap saja jalan-jalan," ujar Leni, istri dari Ustaz Beben, saat ditemui di rumah duka, Selasa (10/12/2019).
Baca juga: Ustaz Beben Tewas dalam Kecelakaan Saat Menghindari Jalanan Berlubang di GDC Depok
Selain itu, bagi Leni, suaminya adalah sosok yang baik dan tidak pernah marah kepada istrinya.
"Iya dia enggak pernah marah begitu sama saya, terus juga tidak ada firasat apa-apa sih ya mungkin sudah jalannya begitu. Pas kejadian dia pakai kemeja koko yang couple sama saya jadi sekarang sudah tidak bisa samaan lagi," kenang Leni.
Ustaz Beben meninggal pada Minggu, 8 Desember 2019 pukul 07.00 setelah mengalami kecelakan di Jalan Raya Boulevard Grand Depok City (GDC). Ia kemudian dirawat di ruang ICU RS Hermina Depok dengan luka benturan di kepala.
Jalan yang dilintasi Ustaz Beben di kawasan GDC dinilai sangat rawan karena memiliki banyak lubang dan stukturnya tidak rata akibat perbaikan yang belum selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.