Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Ular Masuk Permukiman Warga, Begini Cara Antisipasi agar Tak Masuk Rumah

Kompas.com - 11/12/2019, 13:20 WIB
Anggita Nurlitasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

DEPOK, KOMPAS.com - Bulan November hingga Januari disebut-sebut mnejadi musimnya ular menetas. Proses tersebut terjadi dalam kurun waktu dua minggu setelah indukan bertelur.

Pemerhati hewan reptil, Arbi Krisna mengatakan, di waktu tersebut, warga diminta berhati-hati lantaran banyak laporan mengenai ular masuk ke dalam pekarangan bahkan bangunan rumah.

Namun, Arbi memiliki sejumlah trik untuk mengantisipasi agar ular tak masuk ke rumah, sebagaimana yang banyak terjadi di Depok belakangan ini.

Pertama, kata Arbi, tentunya dengan menjaga kebersihan lingkungan.

"Ya harus rajin membersihkan lingkungan, siram semua saluran air yang terhubung ke rumah dengan karbol atau yang berbau tajam, serta tutup semua saluran air dengan ram kawat halus," kata Arbi saat dihubungi, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Banyak Temuan Ular di Permukiman Warga di Depok, Begini Kata Pemerhati Ular

Antisipasi tersebut dapat dilakukan setidaknya 2 bulan sebelum ular berkembang biak.

Kendati demikian, menurut Arbi, ular yang masuk ke dalam pekarangan rumah bukanlah sebuah teror.

Ia menilai fenomena ini terjadi secara alamiah perkembangbiakan ular lantaran sarangnya habis berganti permukiman warga.

"Sudah dari dulu begini, namun dulu kan masih ada tempat sembunyi. Nah, jenis kobra adaptasinya paling cepat dibandingkan ular lain. Dia bahkan mampu berkembang biak di pemukiman ramai kalau saya bilang ini bukan teror, ini peristiwa alami setiap tahun," ujar Arbi.

Seperti diketahui, sebelumnya terdapat anakan cobra yang masuk dan bersembunyi di CPU komputer rumah warga di Kalimulya, Kota Depok pada Senin (9/12/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com