JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Utara mulai menerima laporan warga yang terkena penyakit demam berdarah (DBD).
Kepala Sudinkes Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan laporan itu mulai diterima setelah wilayah Jakarta Utara sering diguyur hujan.
"Sudah ada (laporan DBD) tapi tidak signifikan angkanya," kata Yudi di Mal Pluit Village, Kamis (12/12/2019).
Namun Yudi tidak menyebutkan berapa jumlah laporan DBD yang masuk karena sedang tidak memegang data.
Ia menjelaskan, wabah DBD memang rentan terjadi ketika masuk musim hujan karena banyaknya genangan.
Baca juga: Cegah Demam Berdarah, Mahasiswa UMM Ciptakan Spray Anti-nyamuk Alami
Mengantisipasi hal tersebut, Sudinkes Jakarta Utara telah berkoordinasi dengan seluruh camat dan lurah untuk menggelar kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah masing-masing.
Yudi juga mengklaim dari awal tahun 2019 hingga saat ini, temuan DBD di wilayah Jakarta Utara cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Untuk DKI (temuan DBD) memang meningkat, tapi wilayah Jakarta Utara menurun tahun ini, mudah-mudahan di akhir tahun ini karena mulai masuk musim penghujan jangan naik," ujar Yudi.
Sejauh ini, daerah yang paling banyak ditemukan DBD adalah wilayah Cilincing yang mencapai 182 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.