JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 1970-an, di area Monas, seorang pria asal Medan berkalungkan kamera analog sedang mencari rezeki.
Dialah Ret Ginting, satu-satunya pemilik toko analog yang masih bertahan di Gedung Harco, Pasar Baru, ketika penjual kamera analog seangkatannya sudah gulung tikar.
Hubungannya dengan kamera analog benar-benar tidak terputus. Ia sudah menekuni kamera analog sejak tahun '70-an dengan menjadi tukang foto keliling di Monas dan fotografer acara pernikahan.
Baca juga: Kamera Analog Kembali Digandrungi, Ini Surga Bagi Pencintanya di Jakarta
Lalu 20 tahun kemudian (terhitung dari 1970), pada awal 1990 akhirnya ia mulai untuk membuka toko yang khusus menjual kamera analog beserta spare part di Gedung Harco Pasar Baru ini.
Pada era itu dapat dikatakan sebagai era kejayaannya. Karena masih maraknya kamera analog pada era itu, ia tidak hanya memiliki toko kamera analog, tetapi juga memiliki usaha foto studio sendiri.
"Pada zaman Soeharto-lah saya masih punya foto studio 3 cabang," ujar Ginting.
Baca juga: Fujifilm Rilis Instax SQ6, Kamera Analog Format ala Instagram
Pada era itu, cabangnya memang ada di mana-mana. Namun, ketika kamera digital masuk ke pasar, di situlah tantangan mulai datang.
Seperti yang sudah dikatakan, Ginting adalah penjual kamera analog yang tersisa dari angkatannya di Gedung Harco Pasar Baru. Ini karena perlahan-lahan toko seangkatannya tutup satu per satu sejak kamera digital marak.
Apa yang membuat Ginting tetap bertahan membuka toko kamera analog ketika teknologi bertransisi ke digital?
Kamera analog itu inti dari memotret
"Pengalaman saya cuma di analog, kalau digital saya enggak paham," ujar Ginting.
Selain karena sudah nyaman mengoperasikannya, menurut Ginting, sebenar-benarnya mengasah kemampuan memotret adalah dengan kamera analog.
"Kalau dipikir-pikir inti dari memotret itu pakai analog. Karena semuanya (pengaturan iso, diafragma, shutter speed) serba manual," ujar Ginting.
Dengan kamera analog pun bisa melatih fotografer untuk lebih berhati-hati. Jumlah roll film yang tidak banyak jangan sampai terbuang sia-sia dengan asal motret, karena pada kamera analog tidak dapat melihat hasil gambar yang sudah ditangkap.
Baca juga: Era Digital, Kenapa Anak Muda Kembali ke Kamera Analog?
Meskipun usahanya sempat serat ketika kamera digital, Ginting bisa melewati masa itu dengan tetap setia karena akhirnya kamera analog mulai digandrungi lagi, khususnya di kalangan anak muda.