Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Masih Berjaga di Kawasan Senen, Cegah PKL Jualan di Bahu Jalan Lagi

Kompas.com - 16/12/2019, 12:52 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih berjaga di kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (16/12/2019) untuk memastikan pedagang kaki lima (PKL) tidak berjualan di bahu jalan.

Adapun sudah sepekan terakhir ini Satpol PP berjaga di kawasan Senen hingga pukul 22.00 WIB agar tidak ada lagi PKL yang jualan di kawasan itu.

Pantauan Kompas.com pukul 11.00 WIB para anggota Satpol PP tampak berjaga di pos-pos di sejumlah titik kawasan Senen.

Sebagian anggota lain pun keliling kawasan Senen untuk memantau keberadaan para PKL Senen.

Kawasan Senen pun tampak bersih dari PKL. Padahal, dari dulu kawasan Senen merupakan tempat para PKL menjamur.

Baca juga: Pemkot Minta PD Pasar Jaya Percepat Penataan Pasar Baru Metro Atom untuk PKL Senen

 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat Bernard Tambunan mengatakan, penjagaan di kawasan Senen ini melibatkan 600 personel gabungan se-Jakarta.

Ia mengatakan, penjagaan di kawasan Senen ini berlangsung sampai situasi dan kondisi di kawasan itu kondusif.

Sebab, masih ada beberapa PKL yang tidak setuju dengan relokasi tersebut. Mereka kerap bolak-balik memantau keberadaan Satpol PP agar bisa kembali berjualan.

"Sampai kapannya belum tahu ya, masih tentatif menunggu sampai semua kondusif,” ujar Bernard saat dikonfirmasi, Senin (16/11/2019).

Dia pun mengimbau para PKL Senen segera mendaftarkan diri untuk direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom.

Baca juga: Pemkot Jakpus Sayangkan PKL Senen Masih Berusaha Dagang di Jalanan

“Kami mengimbau untuk PKL Senen untuk daftar aja jualan di Pasar Baru Metro Atom yang sudah disediakan Pemkot. Dijamin pasti ramai kok yang beli, tidak usah takut rugi,” tuturnya.

Adapun sejumlah PKL Senen memakai badan jalan hingga mengakibatkan arus lalu lintas yang mengarah Jalan Kramat padat dan macet. 

Ada pula yang menggelar dagangan di badan jalan.

Mereka menjajakan pakaian, celana, kaca mata, topi, dan dagangan lain.

Akhirnya saat ini para PKL tersebut tidak diperbolehkan lagi jualan di bahu Jalan Raya Senen. Mereka akan direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com