Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Sutarma di Bekasi Tewas Disengat Tawon, Ada Lebih dari 50 Sengatan di Tubuhnya

Kompas.com - 17/12/2019, 13:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sutarma (74), seorang kakek di Bekasi yang diserang tawon ndas atau Vespa affinis pada Rabu (11/12/2019) lalu, meninggal karena terlalu banyak sengatan tawon di tubuhnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Regu Tim Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Adhi Nugroho.

"Kemungkinan ada lebih dari 50 tawon yang menyengat si kakek. Di bagian atas badan kira-kira 30 titik sengatan, di kaki 20," ujar Adhi kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Peristiwa itu berawal ketika tetangga Sutarma hendak memusnahkan sarang tawon yang ada di bubungan atap rumahnya.

Pasalnya, tawon dari sarang itu meresahkan warga sekitar dan telah menyengat 5 orang warga sebelumnya.

Baca juga: Seorang Kakek di Bekasi Tewas Setelah Disengat Koloni Tawon Vespa

"Si pemilik rumah ini hendak melakukan pemusnahan sarang tawon dengan menyodoknya dengan bambu. Ternyata sarangnya kena, malah kawanan tawonnya berhamburan, karena saat itu siang hari," jelas Adhi.

Ketika tawon-tawon vespa itu berhamburan, Sutarma baru saja keluar rumah hendak pergi ke pasar.

Beberapa warga sekitar sempat meneriaki Sutarma untuk kabur karena koloni tawon memburunya.

"Berhubung usia si korban ini sudah 74 tahun, faktor pendengarannya kurang, pas diteriaki dia tidak mendengar. Akhirnya diserang dia oleh koloni tawon itu," ujar Adhi.

Baca juga: Teror Hewan Sepanjang 2019: Tawon Ndas, Harimau, hingga Ular Kobra

Sutarma sempat mandi untuk menghilangkan sengat koloni tawon vespa namun tak berhasil. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Annisa, Cikarang untuk menjalani perawatan. Namun setelah 2 malam, nyawanya tak tertolong.

Setelah disisir petugas pemadam kebakaran, sarang tawon yang jadi biang kerok meninggalnya Sutarma disebut sudah cukup tua. Diameter lebarnya mencapai 20 cm, dengan tinggi hampir 80 cm.

Selain menyerang Sutarma, 5 orang warga lain juga kena sengat pada saat yang sama, namun jumlah tawon yang menyerang mereka dapat dihitung jari.

"Mereka tidak sampai menjalani perawatan. Walaupun pasti dampaknya (bila diserang tawon vespa) itu nyeri otot, panas, demam," tutup Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com