Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P DPRD DKI Sebut Anies Cuci Tangan dalam Masalah Colosseum

Kompas.com - 17/12/2019, 15:58 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI-P Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan "cuci tangan" atas kasus pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada Diskotek Colosseum hingga berujung pencopotan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Alberto Ali.

Apalagi Anies sendiri disebut tidak menandatangi secara langsung penghargaan tersebut melainkan hanya tanda tangan berbentuk cap.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, seharusnya setiap keputusan akhir termasuk pemberian penghargaan berada di tangan gubernur.

"Iya ini kan kecerobohan. Sekali lagi ini kan kalau soal pemberian penghargaan finalnya ada di tangan Gubernur kan. Sehingga karena finalnya di Gubernur maka Gubernur kan harus bertanggung jawab bukan cuci tangan. Itu maksud saya," kata Gembong saat dihubungi, Selasa (17/12/2019).

Ketika seluruh keputusan berada di tangan gubernur, seharusnya bukan anak buah yang disalahkan apalagi dengan melakukan pencopotan jabatan.

Baca juga: Anies Tak Teken Langsung Penghargaan untuk Diskotek Colosseum

Anies pun diminta agar lebih cermat mencari informasi apakah tempat tersebut berhak diberi penghargaan atau tidak.

"Jadi prinsipnya enggak ada anak buah yang salah, karena finalnya keputusan di Gubernur, yang artinya sebelum tandatangan sudah dapat informasi selain dari Dinas Pariwisata, kan bisa cari tahu informasi (nominasi penghargaan), jadi ini keputusan yang menurut saya bukan hanya masukan dari dinas, tapi masukan yang lain," ujarnya.

Diketahui, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali diganti setelah muncul polemik soal pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada Diskotek Colosseum 1001.

Baca juga: Anies Anggap Kelalaian Fatal Penghargaan untuk Diskotek Colosseum

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jakarta Chaidir mengatakan, Alberto diganti karena diduga keliru memberikan penilaian terhadap Diskotek Colosseum 1001.

"Iya, diganti. Ada dugaan kesalahan dalam menjalankan tugas, dugaan atas kekeliruan dalam memberikan penghargaan," ujar Chaidir.

Menurut Chaidir, Alberto diganti pada Senin kemarin. Plt kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta kini dijabat Asisten Perekonomian dan Keuangan, Sri Haryati.

"Diganti Ibu Asisten Keuangan, Ibu Sri Haryati," kata Chaidir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com