JAKARTA,KOMPAS.com - Pihak Transjakarta menjelaskan kronologi pemukulan yang menimpa penumpang di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (18/12/2019).
Menurut kronologi versi pihak Transjakarta, RS dan pelaku sempat bersenggolan hingga saling sindir di dalam bus.
"Ada dua orang pelanggan laki-laki yang ribut dikarenakan saling bersenggolan dan salah satu pelanggan tersebut menyindir salah satu pelanggan yang lain," kata Divisi Corporate Secretary dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo melalui siaran pers yang diterima, Kamis (19/12/2019).
"Dan pelanggan yang disindir tersebut tidak terima dengan perkataan pelanggan tersebut dan melakukan pemukulan," imbuhnya.
Baca juga: PT Transjakarta Apresiasi Petugas yang Lerai Pemukulan Penumpang di Dalam Bus
Saat dikonfirmasi kembali, RS selaku korban membantah kronologi tersebut.
RS yang berprofesi sebagai wartawan di salah satu situs berita besar di Indonesia mengaku tidak ada peristiwa saling bersenggolan dan sindir selama di dalam bus.
"Enggak ada bersenggolan tuh sebenarnya, saya langsung disikut mukanya. Seakan saya yang cari ribut," kata RS saat dikonfirmasi.
RS mengatakan, pelaku tidak terima jika dia duduk disampingnya. Pasalnya, pelaku diduga ingin menduduki dua bangku sekaligus.
"Dia juga sering ketawa-ketawa sendiri," kata RS.
Baca juga: Fakta-fakta Kasus Pemukulan Penumpang karena Masalah Tempat Duduk di Bus Transjakarta
RS pun didorong-dorong selama perjalanan sehingga akhirnya wajah korban disikut dan dipukul oleh pelaku.
"Dia dorong-dorong saya, saya enggak dorong balik. Akhirnya saya jadi korban pemukulan," tambah dia.
Atas peristiwa ini, RS pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.