BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar mengatakan, kemacetan di ruas Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek tadi siang disebabkan ada kendaraan yang overheat.
"Kejadiannya sekitar jam 11.30 WIB. Minibus overheat dia di jalur kanan mencoba menepi ke bahu jalan," kata Fahri kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2019).
"Otomatis karena posisi kendaraan itu mencoba menepi, jadi yang belakang itu akan ikut terhambat," katanya.
Kejadian itu di Km 22-23 ruas Tol Layang arah Cikampek.
Fahri mengklaim, pemindahan kendaraan overheat itu ke bahu jalan tak memakan waktu sampai satu jam.
Baca juga: Sempat Macet 3 Jam, Arus Lalin Tol Layang Cikampek Kembali Lancar
Ia menyebut, kemacetan mulai terjadi di Km 18. Namun, Fahri menampik bila terjadi kemacetan total. Di Km 20-21, kata dia, kendaraan masih bisa melaju sekitar 20 km/jam.
"Kendaraan masih bisa jalan, cuma ramai. Kan karena sejak pagi itu orang banyak yang mau coba tol elevated ini," kaya Fahri.
Polisi sempat menutup akses menuju Tol Layang arah Cikampek ketika kemacetan itu mengular.
Fahri menegaskan, hal itu bukan karena kemacetan mengular hingga ramp on Tol Layang, tetapi untuk mengurangi volume kendaraan sesaat.
"Kami alihkan agar kendaraan lewat bawah supaya tidak makin menambah hambatan di atas," kata dia.
Baca juga: Sudah Ada Tol Layang, Cikampek Masih Saja Macet Saat Weekend
"Sebentar kok buka-tutupnya. Enggak sampai pukul 14.00 WIB sudah kita buka lagi untuk naik ke atas," tutup Fahri.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager Traffic PT Jasa Marga Tol Layang Aprimon membenarkan hal ini, tetapi ia enggan merinci sebab dan penanganannya.
"Betul tadi kami memakai skema buka-tutup. Sekarang arus kendaraan di atas (tol layang) sudah cair, sejak sekitar 30 menit yang lalu," kata Aprimon ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Sebelumnya diberitakan, kemacetan panjang sempat terjadi selama lebih dari 2 jam di Tol Layang Jakarta-Cikampek arah timur pada Sabtu (21/12/2019) tengah hari. Sebagian pengendara melaporkan hal itu melalui media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.