Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Exit Tol Layang Cikampek di Karawang Diprediksi Jadi Titik Macet, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/12/2019, 17:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya  Kompol Fahri Siregar menyebutkan, exit Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek arah timur kemungkinan akan macet selama libur panjang nanti.

Apalagi, ruas tol layang ini tak memiliki satu pun gerbang keluar selain gerbang keluar di ujung tol, yakni exit Karawang Barat Km 47+500.

"Kemacetan pasti di (exit) Karawang sana karena itu kan pertemuan tol layang dengan tol yang bawah. Jadi ada bottleneck di situ," ujar Fahri kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2019).

Kondisi itu bisa menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang, terutama pada musim libur Natal dan Tahun Baru ini saat tol layang digratiskan. Volume kendaraan semakin banyak di tol layang.

Fahri melanjutkan, bottleneck ini bisa semakin parah karena tak jauh dari sana, ada rest area di Km 52.

Baca juga: Tol Layang Arah Cikampek Hanya Punya 1 Gerbang Keluar, Bagaimana jika Ada Hambatan?

Ketiadaan rest area sepanjang 36,4 km membuat kendaraan-kendaraan yang melintasi tol itu kemungkinan besar memilih rest area Km 52 untuk rehat sejenak.

"Itu sebetulnya sudah di luar (wilayah tugas) kami karena sudah di Jawa Barat. Tapi tadi saya sempat lewat sana, sulit memang di situ," ujar Fahri.

"Karena memang turun dari tol elevated ketemu sama jalur bawahnya, lalu di situ ada parking bay, juga rest area. Banyak kendaraan yang ke situ (rest area Km 52), parkir, dan sebagainya," ia menjelaskan.

Sebagai informasi, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek sudah resmi dibuka untuk umum sejak Minggu (15/12/2019) lalu.

Pengoperasian tol layang ini bersifat fungsional guna menambah kelancaran arus kendaraan pada libur panjang Natal-Tahun Baru 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com