Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Dua Pesawat Garuda Indonesia Nyaris Tabrakan karena Kesalahan Komunikasi

Kompas.com - 22/12/2019, 18:55 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih mengatakan insiden pesawat Garuda Indonesia berhadap-hadapan (head on) di area taxiway Bandara Soekarno-Hatta murni kesalahan komunikasi.

"Sudah dievaluasi, ada kesalahan komunikasi," kata dia saat ditemui Kompas.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/12/2019).

Polana mengatakan kesalahan komunikasi tersebut terjadi lantaran cuaca buruk di sekitar Bandara Soekarno-Hatta pada saat insiden terjadi.

Dia juga membantah bahwa penyebab head on tersebut lantaran jam kerja yang terlalu panjang untuk pilot, atau overtime sehingga menyebabkan pilot tak konsentrasi.

"Enggak, enggak enggak (overtime), karena waktu itu lagi cuaca buruk suara dari ATC agak terganggu," ujar dia.

Baca juga: Penyelidikan Dugaan Pencemaran Nama Baik VP Garuda oleh Akun Twitter @digeeembok Dilimpahkan ke Polda

Meskipun karena faktor cuaca, Polana mengatakan ada sanksi untuk pilot yang melakukan kesalahan tersebut.

Sanksi, kata dia, diberikan langsung oleh Garuda Indonesia sebagai perusahaan operator maskapai.

"Perusahaan yang memberikan sanksi, ya pilotnya (terkena sanksi)," jelas dia.

Hal senada pernah dijelaskan Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea.

Tumpal mengatakan penyebab dua pesawat Garuda Indonesia nyaris bertabrakan di landasan Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Dua Pesawat Garuda Indonesia Nyaris Tabrakan di Bandara Soekarno-Hatta

Insiden itu terjadi bermula dari pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan GA 649 dari Ternate mendarat di bandara Soetta.

Pesawat tersebut sempat salah belok di taxiway sehingga berhadapan dengan pesawat lainnya yaitu GA 264 dengan rute Jakarta-Banyuwangi yang hendak berangkat pukul 10.20 WIB.

“Kejadian tersebut disebabkan oleh penerimaan komunikasi yang kurang baik oleh pilot," ujar Tumpal dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2019).

Tumpal mengatakan, penerimaan yang kurang jelas tersebut bukan tanpa alasan. Saat pesawat hendak mendarat, kata dia, cuaca di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terbilang buruk.

Namun demikian, Garuda Indonesia tidak memberikan keterangan sanksi apa yang diberikan pada pilot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com