BEKASI, KOMPAS.com – Kali Busa atau Kali Bahagia di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi menyedot perhatian publik pada akhir Juli 2019 lalu.
Hal itu ada alasannya, tutupan sampah anorganik memenuhi kali hingga tak terlihat lagi alirannya.
Sampah-sampah itu didominasi oleh jenis sampah anorganik yang diperkirakan berasal dari rumah tangga.
Sebagian besar di antaranya berbahan dasar plastik, seperti mangkuk sekali pakai, botol, dan kantong kresek.
Hamparan sampah itu membentang sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer aliran Kali Bahagia yang kedalamannya tinggal 1 meter.
Baca juga: BERITA FOTO: Berton-ton Sampah di Kali Bahagia Diangkut
Lantaran sudah menumpuk selama beberapa bulan terakhir, bobot sampah di Kali Bahagia diperkirakan tembus 400 ton.
Air Kali Bahagia bukan hanya tak dapat terlihat lagi, namun tak bisa mengalir.
Warga setempat mengatakan, keadaan Kail Bahagia kian memprihatinkan sejak awal tahun ini.
Tahun-tahun sebelumnya, sampah memang telah jadi pemandangan lazim di kali ini, namun masih dapat mengikuti aliran kali hingga terbendung di bendungan milik petani.
Saat sampah masih mengalir saja, banjir sudah jadi langganan ketika musim hujan.
Warga khawatir, keadaan semakin buruk jika musim hujan tahun ini datang ketika kondisi Kali Bahagia masih penuh sampah.
Lebih miris lagi, tutupan sampah yang memenuhi Kali Bahagia tak berhenti sampai di Kelurahan Bahagia saja.
Kali yang disebut warga setempat sebagai "Kali Busa" terus membentang hingga ke arah utara, mencapai Kelurahan Babelan Kota dan Setia Asih.