BEKASI, KOMPAS.com - Siang itu matahari tidak begitu terik.
Cuaca yang berawan dan angin yang cukup kencang menemani dua keluarga yang sedang berziarah di pemakaman katolik Bitung Buaran, Pondok Melati, Bekasi.
Ketika memasuki pintu gerbang pemakaman seluas 1450 meter persegi akan langsung disambut dengan bunga-bunga yang sudah dikemas cantik dalam bungkusan plastik untuk dibeli para peziarah.
Bunga-bunga cantik ini siang itu hanya dijaga satu orang perawat makam.
Karena pemakaman yang tidak begitu luas, dari pintu masuk juga langsung terlihat ada sesuatu yang unik di ujung area pemakaman.
Baca juga: Begini Alur dan Persyaratan Mengurus Sewa Makam di Jakarta
Ketika dihampiri, ternyata itu sebuah pemakaman namun bentuknya tingkat ke atas.
Marsanto, pria kelahiran 1962 yang menjaga bunga-bunga cantik di depan langsung menjawab sebelum ditanya.
“Yang di belakang itu namanya kolumbarium," kata dia sambil menunjuk makam vertikal itu.
Pria berdarah Jawa yang sudah merawat pemakaman ini sejak pemakaman ini didirikan pada 2007, bercerita tentang pengalamannya selama menjaga makam.
Sebagai penjaga makam, Marsanto hampir setiap hari harus berada di area pemakaman itu.
Bahkan, di saat hari raya dan libur panjang, seperti Natal dan tahun baru.
“Saya tetap bakal pulang kampung, tetapi kalo tanggal 25 Desember saya harus tahan dulu di sini,” ujar Marsanto.
Baca juga: Kolumbarium, Pemakaman Vertikal di Pemakaman Bitung Buaran
Meskipun Marsanto sudah lama merantau dan tinggal di Bekasi, bukan berarti ia tidak rindu dan tidak ingin pungan ke kampung halamannya di Jawa Tengah.
Namun Marsanto tidak bisa memenangi rasa egonya.
Sebab, pada Hari Raya Natal akan banyak peziarah, terutama peziarah yang tinggal di sekitar pemakaman.