JAKARTA, KOMPAS.com - Instalasi batu gabion di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, telah dibongkar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Padahal, instalasi dengan bahan dasar batu bronjong itu terbilang masih seumur jagung.
Gabion baru dipasang selama empat bulan terhitung dari Agustus 2019 hingga Desember 2019.
Instalasi gabion sendiri menggantikan instalasi bambu getih getah di lokasi yang sama.
Pemprov DKI Jakarta mengucurkan anggaran senilai Rp 150 juta untuk instalasi dari batu karang ini.
Saat itu, Dinas Kehutanan DKI Jakarta memasang tiga instalasi yang disusun terdiri dari berbagai ukuran.
Terdapat tiga instalasi yang diletakkan secara berdampingan.
Dua instalasi setinggi kurang lebih 160 centimeter dan satunya setinggi kurang lebih 180 sentimeter.
Baca juga: Instalasi Gabion Seharga Rp 150 Juta di Bundaran HI Dibongkar
Di sekitar instalasi tersebut pun dihiasi berbagai macam tanaman, yakni lidah buaya dan bougenville berwarna ungu, putih, dan merah.
Juga terdapat batu-batu berwarna coklat dan pasir putih.
Waktu awal didirikan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pemasangan instalasi gabion di Bundaran HI itu merupakan bagian dari penataan kota.
Instalasi tersebut merupakan pengganti Getih Getah, karya seni Joko Avianto yang dibongkar karena bambunya sudah rapuh.
Anies menyebut rancangan tersebut langsung dari Dinas Pertamanan (Dinas Kehutanan) DKI Jakarta.
Tujuannya hanyalah untuk mempercantik kota layaknya taman-taman lainnya di DKI Jakarta.
"Taman biasa. Itu rancangannya dari dinas pertamanan. Namanya kan nanti dinas pertamanan dan hutan kota. Jadi rancangan begitu sama seperti taman-taman yang lain. Tentu lah, memang untuk apalagi kalau bukan mempercantik," kata dia.
Baca juga: Walhi Minta Pemrov DKI Jelaskan Asal Usul Batu Gamping Material Instalasi Gabion