Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI DKI Tak Selesaikan Semua Titik Reses karena Bentrok dengan Rapat

Kompas.com - 29/12/2019, 09:03 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengemukakan, sejumlah anggotanya tak mendatangi semua titik yang ditentukan pada masa reses belum lama ini karena waktunya berbenturan dengan agenda rapat di DPRD DKI.

Fraksi PSI mengembalikan sisa dana reses sebesar Rp 752 juta ke kas daerah setelah melakukan kunjungan ke 102 titik pada masa reses.

Padahal, satu anggota DPRD seharusnya meninjau 16 titik. Jika dikalikan dari delapan anggota Fraksi PSI, partai itu seharusnya mendatangi 128 titik saat reses.

Sekretaris Fraksi PSI Anthony Winza menjelaskan, titik kunjungan tak dapat dijangkau semuaya karena waktu reses bertabrakan dengan agenda rapat di DPRD DKI, baik rapat anggaran maupun rapat badan.

Baca juga: PSI DKI Tak Tersinggung Disebut Naif karena Kembalikan Dana Reses

"Jadi jadwal reses itu sudah ditetapkan dari Bamus (Badan Musyawarah), ada delapan hari dan tidak ada satu pun yang jatuh di weekend. Ada beberapa dari kami yang jadwal resesnya bentrok dengan jadwal rapat di DPRD maupun persiapannya. Karena jadwal tiap komisi dan badan-badan tentunya berbeda," kata Anthony saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/12/2019).

Menurut dia, jika reses hanya untuk menyerap aspirasi sebenarnya sudah dilakukan Fraksi PSI di luar dari jadwal yang ditetapkan.

Fraksi PSI, kata dia, pada hari-hari biasa kerap melakukan mini reses dan turun ke masyarakat maupun mendapat aduan langsung dari masyarakat di kantor fraksi.

"Kami di PSI, sejak hari pertama dilantik kami langsung turun ke masyarakat. Istilahnya mini reses untuk menyerap aspirasi masyarakat. Karena kami paham fungsi penyerapan aspirasi tidak boleh hanya dibatasi dan terkunci di kegiatan reses," ujar dia.

Ia melanjutkan, karena berbenturan dengan rapat maka PSI harus memilih untuk menjalankan keduanya atau meninggalkan salah satu.

"Ada waktu yang kami bagi juga, di antaranya untuk menyisir anggaran juga raperda-raperda yang ingin kami ajukan," tambah dia.

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengembalikan sisa dana reses ke kas daerah. Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, dari total fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar. Namun Fraksi PSI Jakarta hanya menggunakan Rp 1,68 miliar dan memastikan Rp 752 juta sisanya kembali ke APBD.

"Sejak awal PSI sudah berkomitmen siap kerja dan siap diawasi. Begitu juga terkait dengan dana reses. Semua uang yang dianggarkan dari APBD kami pertanggungjawabkan. Jika ada sisa, kami kembalikan lagi ke APBD," ucap Idris hari Minggu lalu.

Sikap PSI itu dikritik fraksi lain. Salah satunya anggota Fraksi PDI-P Ima Mahdiah yang menilai pengembalian uang itu karena PSI tidak menyelesaikan reses dengan baik.

"Nah nih mereka permasalahannya (PSI) mengembalikan karena tidak menyelesaikan titik reses yang seharusnya. Jadi kita bedain dulu nih mana yang hemat mana yang pura-pura hemat. PSI ngebalikin karena dia tidak menyelesaikan titik reses, tidak memanfaatkan betul-betul," ucap Ima.

Anggota Fraksi Gerindra Syarif juga menyebutkan bahwa pengembalian uang reses ini menunjukan PSI naif.

Baca juga: Ketua DPRD: Kalau Turun ke Semua Titik, PSI Mungkin Akan Nombok

"Enggak menurut saya sih naif aja, anggota dewan itu kerjanya bukan begitu, itu tugas dinasnya BPRD tugasnya nyari duit, yang penting itu menggunakannya kalau misalnya, yang dimaksud efisiensi itu bukan begitu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com