JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pegawai magang PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).
Mereka menuntut kepastian mengenai status kepegawaian mereka.
Salah satu pegawai bernama Jodi mengatakan, mereka dijanjikan akan diangkat menjadi karyawan kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) setelah magang selama tiga bulan.
Alih-alih dijadikan karyawan kontrak, waktu magang mereka justru diperpanjang.
"Katanya tiga bulan magang. Setelah magang, ada kontrak, PKWT, tapi sampai sekarang enggak ada kepastian. Ada yang sudah empat bulan, enam bulan," ujar Jodi di depan Balai Kota.
Baca juga: Akan Ada Delapan Shuttle Bus Transjakarta Gratis untuk Pengunjung Ancol yang Parkir di Kemayoran
Petugas layanan bus tersebut berujar, selama magang, mereka hanya digaji Rp 100.000 per hari. Padahal, mereka seringkali bekerja di atas delapan jam dalam satu hari.
Pegawai lainnya, Cahyo, menyatakan, PT Transjakarta pernah memanggil mereka saat waktu tiga bulan magang habis.
Namun, mereka dipanggil bukan untuk dijadikan karyawan kontrak, melainkan diberi pilihan untuk memperpanjang waktu magang atau selesai magang.
Mereka pun akhirnya melanjutkan waktu magang selama tiga bulan lagi.
Baca juga: Transjakarta Sediakan Angkutan Gratis ke Ragunan untuk Natal dan Tahun Baru
"Setelah enam bulan, kami dipanggil lagi, bukan dikontrak, malah diberi sertifikat, terus keluar omongan dari perusahaan, 'Kami buka lowongan bukan untuk PKWT, tapi untuk magang, kami enggak pernah menjanjikan untuk kontrak'," kata Cahyo.
Para pegawai magang itu akhirnya memutuskan untuk berdemo di kantor PT Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur, dan berlanjut ke Balai Kota.
Mereka berdemo di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar Pemprov DKI memberikan solusi terhadap permasalahan mereka.
"PT Transjakarta ini kan BUMD, masak lepas tangan. Kami minta dibantu kepada Pak Anies," tutur Cahyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.