Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Napi Kendalikan Peredaran Narkoba, Kemenkumham Ingin Pelacak Sinyal Dipasang di Tiap Rutan

Kompas.com - 30/12/2019, 17:55 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kasus peredaran narkoba yang dikendalikan oleh narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jakarta masih kerap terjadi.

Para narapidana umumnya bertindak sebagai bandar narkoba. Mereka mengendalikan anak buahnya untuk mengedarkan narkoba melalui alat komunikasi seperti ponsel.

Selain itu, kerap ditemukan juga petugas lapas yang melancarkan aksi para narapidana untuk mengedarkan narkoba.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Bambang Sumardiono mengatakan, di tahun 2019 saja, telah ditangkap dua petugas Rutan Kelas 1 Cipinang karena menyelundupkan sabu ke dalam rutan.

Baca juga: Lapas dan Rutan di Jakarta Kelebihan Kapasitas hingga 214 Persen

Terkait hal itu, Bambang berharap alat pelacak sinyal bisa dipasang di tiap rutan guna mencegah alat komunikasi masuk ke dalam rutan.

"Sebaiknya alat pelacak sinyal itu harus dipasang. Selama ini petugas sudah kami instruksikan untuk tidak membawa barang-barang misalnya tas, jaket, dan sebagainya itu untuk dititipkan di loker, itu untuk menghindari petugas yang misalnya menyewakan alat komunikasinya," kata Bambang di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).

Bambang menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan BNN untuk pengadaan alat pelacak sinyal di tiap rutan.

"Sudah kami lakukan koordinasi dengan kominfo dan BNN bahwa memang sebenarnya alat pelacak sinyal ini harus dipasang. Alat pelacak sinyal ini harus direalisasikan," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com