Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kejahatan di Tangsel Tahun Ini Menurun, tetapi Pembunuhan Naik

Kompas.com - 31/12/2019, 13:58 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan mengatakan kasus kejahatan yang menonjol di wilayah Polres Tangsel menurun dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018, total kejahatan yang menonjol ada pada angka 865. Sedangkan tahun ini mencapai 679.

Adapun, kasus yang masuk dalam kategori kejahatan menonjol ada 6.

"Ada enam kasus yang menonjol di wilayah Tangerang Selatan. Pembunuhan, Anirat (Penganiayaan berat), curat, curas, curanmor dan PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) dari tahun 2018 mencapai 865, tahun ini mencapai 679," ujar Ferdy di Polres Tangerang Selatan, Selasa (31/12/2019).

Baca juga: Pemkot Tangsel Larang Petugas Kebersihan Libur Saat Tahun Baru

Namun dari enam kasus menonjol tersebut, dua kasus yaitu pembunuhan dan kejahatan kepada perempuan dan anak mengalami kenaikan.

Kejahatan pembunuhan naik 150 persen, dari 2 kasus menjadi 5 kasus. Sedangkan kasus kejahatan perempuan dan anak naik 16 persen, dari 172 menjadi 199 kasus.

"Untuk kasus PPA itu lebih banyak kasus KDRT, suami terhadap istri. Kemudian ayah terhadap anaknya, baik kandung maupun tiri. Tapi didominasi PPA itu KDRT," ucapnya.

Namun, kata Ferdy, dua dari enam kasus kejahatan yang menonjol tersebut dapat ditangani oleh jajaran Polres Tangerang Selatan.

Baca juga: Razia Jelang Tahun Baru, Polres Depok Temukan Pengendara yang Bawa Senjata

"Jadi dua kasus pembunuhan tahun 2018 crime total 2, crime clearence juga dua. Dan tahun 2019 crime total 5, juga crime clearence juga 5. Artinya dari adanya kasus ini semua terungkap," tuturnya.

Sementara itu, total kejahatan seluruhnya yang terjadi pada tahun ini ada 1.819. Jumlah itu lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu 1.971 kasus.

"Itu untuk total keseluruhan kasus kriminalitas polres dan jajaran polsek. Di tahun 2019 angka 1.819 dan kasus terungkap 1.350 atau 74 persen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com