BOGOR, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menjelaskan bencana banjir di Villa Nusa Indah, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor pada Rabu (1/1/2020) sebenarnya bisa diantisipasi jika warga mau mendengarkan peringatan dini.
Jika mendengar peringatan dini itu, warga tidak akan sampai terjebak di atap rumah masing-masing.
"Masyarakat diingatkan, tapi sudah dirasa dianggap rutin jadi mereka terjebak," kata dia saat ditemui di Posko Penanggulangan Bencana Bojong Kulir, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020).
Karena sudah terjadi, kata dia, kepolisian beserta TNI dan Pemkab Bogor berupaya pada tindakan pasca bencana banjir di wilayah tersebut.
Baca juga: Warga dari 22 RW Villa Nusa Indah Bogor Terdampak Banjir, Totalnya 26.000 Orang
Rudy mengatakan akan mengirimkan bantuan 400 personel gabungan dari TNI Polri untuk membersihkan rumah warga yang terdampak bencana banjir.
"Karena ini sudah terjadi. Kita sekarang menangani yang mengalami kebanjiran. Kita bantu evakuasi," kata dia.
Terkait abainya warga terhadap peringatan banjir juga dikatakan Bupati Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh Yasin. Ade mengatakan sebenarnya sudah ada early warning sistem atau sistem peringatan dini yang dimiliki Kabupaten Bogor.
"Early warning sistem kita punya dan (warga) dikasih tahu, bahwa akan ada banjir, karena terbiasa (banjir) jadi abai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.