Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Jakarta Beri Makanan hingga Selimut untuk Pengungsi di Stasiun dan Pinggir Rel Kereta

Kompas.com - 03/01/2020, 11:35 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Jakarta memberikan bantuan kepada korban banjir sejak 1 Januari 2020.

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Direktur Utama Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro di beberapa stasiun-stasiun, hingga jalur perlintasan kereta yang menjadi tempat pengunggsian para korban banjir.

"Kami hadir di sini sebagai bentuk kepedulian PT KAI terhadap masyarakat di sekitar jalur rel yang dilanda bencana banjir," ujar Edi di dalam kereta rescue atau NR milik KAI, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Ingatkan Warga Mengungsi, Kepala BNPB: Nyawa Lebih Penting dari Harta

Edi mengatakan, bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji, susu, pampers hingga selimut juga turut diberikan ke warga yang mengungsi.

Selain itu, PT KAI juga menyiapkan pRail Clinic Peduli Bencana Banjir guna memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir.

Adapun Rail Clinic adalah kereta kesehatan milik PT KAI yang difungsikan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Di dalam Rail Clinic itu terdapat layanan dokter umum, dokter gigi, laboratorium sederhana, kebidanan dan layanan farmasi atau obat-obatan.

"Di dalam Rail Clinic, KAI Jakarta menyiagakan tenaga medis Rail Clinic tanggap bencana banjir sebanyak 10 personil, yang terdiri dari 3 dokter umum, 1 dokter gigi, 2 petugas laboratorium, 1 bidan dan 3 apoteker," ucap Edi.

Pantauan Kompas.com, sejumlah wilayah yang disambangi PT KAI Jakarta masih tergenang air.

Misalnya, kawasan Taman Kota, petak jalan lintasan antara Taman Kota dengan Bojong Indah, kawasan Bojong Indah, kawasan Rawa Buaya.

Baca juga: Lebih dari 35.000 Orang Mengungsi akibat Banjir Jakarta

Masyarakat yang terdampak banjir itu juga tampak tidur di stasiun-stasiun dengan menggelar tikar.

Sementara, ada juga sebagian korban banjir yang membuat tenda-tenda di petak jalur kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com