Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Remaja Ditemukan Meninggal, Korban Jiwa Banjir di Kota Tangerang Jadi 5 Orang

Kompas.com - 03/01/2020, 19:22 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dua bocah berusia 14 tahun ditemukan tak bernyawa setelah jasadnya terseret arus deras saat banjir berlangsung di wilayah Jabodetabek khususnya Kota Tangerang.

Kasubbag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim mengatakan temuan jasad pertama dilaporkan dari Kapolsek Cipondoh atas nama Fatir (14) yang merupakan warga Kecamatan Cipondoh.

"Jumat 03 Januari 2020 pukul 07.00 WIB telah ditemukan jenazah korban di Kali Sipon Semanan Jakarta Barat, yang diakibatkan banjir, yang terjadi pada hari Rabu 1 Januari 2020," kata Rachim dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2020).

Sedangkan kasus kedua merupakan remaja bernama Jon Andreas dari Kelurahan Neroktog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Baca juga: Tidur di Peron Stasiun, Korban Banjir di Taman Kota Mulai Terserang Penyakit

Andreas diketahui tenggelam di Sodetan Kali Angke, Tangerang.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh warga masyarakat pada hari Jumat tanggal 3 Januari 2020 pukul 09.00 WIB," kata Rachim.

Penemuan dua mayat remaja tersebut menambah daftar korban jiwa banjir di Kota Tangerang yang sebelumnya sebanyak tiga korban menjadi lima korban jiwa.

Adapun sebelumnya, korban jiwa bencana banjir di Kota Tangerang ada tiga orang.

Baca juga: Petugas dan Warga Gotong Royong Bersihkan Sisa Banjir di Kota Tangerang

 

Pada Jumat (3/1/2020), kira-kira pukul 10.00 WIB, ditemukan jenazah seorang nenek bernama Rosdiana (80).

Kapolsek Ciledug Kompol Prasetyo Nugroho mengatakan, Rosdiana menambah daftar korban jiwa akibat bencana banjir di wilayah Cipondoh.

Adapun korban sebelumnya bernama Nining (75), dia merupakan warga desa yang sama di Pondok Bahar. Sedangkan korban laki-laki dikenal dengan nama Aceng (53).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com