Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Mendag, Korban Banjir Bilang "Saya Enggak Minta Uang, Cuma Mau Toilet..."

Kompas.com - 03/01/2020, 20:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mendengarkan curhat korban banjir di Perumahan Pondok Gede Permai saat melawat ke posko pengungsian banjir Gudang Logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (3/1/2020).

Kepada Agus, seorang warga bernama Aziz (65) mengatakan bahwa pengungsi membutuhkan toilet

Baca juga: Menteri PUPR Sebut Tol Cikampek Banjir karena Drainase Tersumbat

 

Kebutuhan akan toilet lebih mendesak dari makanan, perabotan, atau pakaian. 

“Saya tidak minta uang pak, enggak minta makan, saya cuma mau bapak sediakan toilet yang di mobil," ujar Azis kepada Agus di Gudang Logistik BNPB, Jumat sore. 

“Yang utama itu kebutuhan air. Saya mau ada toilet seperti yang ada di Monas, toilet itu dalam mobil,” ujar dia.

Sejauh ini, kata Aziz, para pengungsi harus buang air ke pom bensin yang jaraknya hampir 500 meter dari titik pengungsian.

Keadaan ini jelas merepotkan bagi para korban banjir, terlebih pengungsi seperti Aziz yang tergolong lansia.

Atas keluhan Azis ini, Agus akan berkoordinasi agar kebutuhan warga dapat segera dipenuhi, walau tak mampu memberi kepastian kapan toilet portabel itu bisa tersedia.

"Nanti kita lihat dengan lembaga lain yang memang mengadakan itu," kata Agus.

Baca juga: Menteri Basuki Yakin Istana Tak Banjir Meski Pintu Air Manggarai Dibuka

Kepala Seksi Pemantauan Evaluasi Sumber Daya Darurat BNPB Asep Supriatna membenarkan bahwa saat ini hanya tersedia satu fasilitas MCK di Gedung Logistik BNPB.

Menurut dia, jumlah pengungsi masih bisa bertambah. Sebab, ada warga yang telah kembali ke rumah tetapi masih kembali ke posko tersebut.

Meski begitu, ia berjanji mobil toilet segera dikerahkan bagi para korban banjir di Pondok Gede Permai.

"Kita akan sediakan mobil toilet, nanti kita coba buat buang air kecil. Kita juga akan coba gali untuk pembuangan buang air besar," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com