Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anggota Tagana Jaksel Selamat dari Gulungan Air Banjir di Bintaro

Kompas.com - 04/01/2020, 16:18 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jakarta Selatan, Supriyadi (40) hanya bisa bersyukur ditengah luka-luka tubuh yang dialaminya.

Itu setelah Supriyadi selamat gulungan air banjir yang terjadi di rumahnya Jalan Madrasah, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020).

Ditemui di pengungsian Sabtu (4/1/2020), Supriyadi menceritakan peristiwa yang membuat bahu kiri patah dan luka-luka itu. 

Kejadian itu berawal dari jebolnya turap kali pesanggrahan yang berada belakang rumahnya pukul 5.00 WIB.

Saat itu air deras luapan kali mengantam dinding belakang rumah hingga ambruk seketika.

Baca juga: Ketua Reptile Rescue di Bintaro Digigit Ular Kobra Jawa Sepanjang Satu Meter

 

Banjir datang tiba-tiba, pasrah saat tergulung banjir

"Saya lagi beres-beres berbenah, kirain banjir kecil. Biasanya kan nggk apa-apa kalau air lewat. Tiba-tiba bunyi gluduk, saya pikir gempa nih, istri saya di belakang sama anak, tahu-tahu rumah hancur semua," kata Supriyadi.

Saat itu aliran air yang deras menghantam Supriyadi.

Dia terbawa dan tergulung air beriringan puing dinding serta kayu yang terus menimpanya.

Di tengah tubuh yang terombang-ambing dalam air, Supriyadi mengaku saat itu telah pasrah dengan nyawanya.

Tetapi ingatan terhadap istri dan anak yang berusia 16 tahun membuatnya tetap berusaha untuk menyelamatkan diri dengan berbagai cara.

"Sudah kegulung air, saya sudah pasrah. Tapi saya berusaha dan alhamdulillah bisa selamat. Untuk rumah hancur enggak ada sama sekali barang yang bisa diselamatkan," tuturnya.

Saat itu, Supriyadi terkulai lemas. Tubuhnya mengalami bagian pipi, kedua lengan, kaki mengalami luka-luka.

Baca juga: Mobil Fortuner Tercebur Selokan di Bintaro

 

Luka dan patah tulang

Terparah pada bagian bahu kiri yang mengalami patah tulang. Saat itu Supriyadi hanya berharap ada seseorang yang menolong.

"Kejadian jam 5 saya dievakuasi jam 11 siang. istri dan anak juga terseret nyangkut di pohon pisang, ditolong sama tim SAR," ucapnya.

Saat itu, Supriyadi beserta istri dan anaknya langsung dibawa ke tenda pengungsian. Mereka pun langsung ditangani untuk diobati oleh petugas setempat.

"Saya sudah berobat sih, bahu sudah di urut sama alternatif. Semoga cepat sembuh," tutupnya.

Baca juga: Kisah Umay Saman dan Istri Ketiganya Selamatkan Diri dari Terjangan Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com