Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Kampung Duri Harus Tidur Berdempetan hingga Meriang di GOR Cengkareng

Kompas.com - 04/01/2020, 17:01 WIB
Audia Natasha Putri,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ida (29), warga Kampung Duri yang mengungsi di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, siang itu tengah duduk sambil menjaga kedua anaknya.

Ida mengaku tidak pernah berniat mengungsi lantaran banjir yang menggenangi rumahnya pada Rabu (1/1/2020) lalu hanya sepinggang.

Namun, ia akhirnya turut mengungsi karena mengutamakan kondisi anaknya yang masih kecil dan orangtuanya yang sudah sakit-sakitan.

"Orangtua saya kakinya bengkak, makanya saya enggak mungkin tinggal di rumah. Apalagi ada anak juga, kasihan nanti dia juga ikutan sakit," ujar Ida.

Tanpa membawa perbekalan apa-apa, Ida langsung bergegas ke posko pengungsi di Grand Park untuk menyelamatkan anak serta orangtuanya.

Ida tak lagi sempat mengurus harta, berkas, dan dokumen penting lantaran air yang semakin meninggi.

Baca juga: Dilihat dari Jumlah Pengungsi, Kota Bekasi Terdampak Banjir Paling Parah

"Nyelamatin diri dulu yang utama, baru harta. Saya saja enggak sempat bawa baju pas banjir kemarin," ujarnya.

Ida baru kali pertama mengungsi di posko banjir, meski sebelumnya sudah pernah merasakan banjir besar pada 2007 lalu. Ia berpendapat, banjir kali ini tidak separah ketika 2007.

"Waktu 2007, pernah kayak gini, cuma lebih parah. Rumah saya tenggelam, lalu saya tinggal di rumah tante yang tidak kebanjiran di Cengkareng," ujarnya.

Meskipun banjir sudah surut sejak Jumat (3/1/2020) pagi, ia memilih tinggal di posko pengungsian demi kedua anaknya.

"Saya di sini sejak Rabu dini hari. Mau pulang juga enggak bisa, soalnya masih banyak lumpur banjir di rumah. Kasihan anak saya nanti," ujar Ida.

Selain itu, listrik dan air belum juga bisa menyala pascabanjir besar yang melanda wilayah Cengkareng, sehingga ia tidak bisa beristirahat di rumah.

Ida bercerita, ketika pertama kali datang ke posko pengungsian, air bersih sangatlah sulit.

Jangankan untuk mandi, untuk cuci muka dan wudhu pun sudah bersyukur. Selain itu, air minum pun baru datang pada Rabu (1/1/2020) sore.

Tak hanya air, pengungsi pun cukup kesulitan mendapat asupan makanan bergizi. Sebab, untuk bahan makanan, posko pengungsi hanya tersedia mi instan, nasi, dan telur.

Baca juga: Banjir Mulai Surut, Warga Rawa Buaya Tetap Tinggal di Posko Banjir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com