DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Etty Suharyati mengklaim adanya peningkatan sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sebesar 800 ton akibat terbawa banjir.
Untuk diketahui, setiap harinya DLHK Kota Depok mengangkut sampah sebanyak 1.300 ton. Namun, muatan sampah mencapai 2.100 ton usai banjir, sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik, kayu dan patahan ranting.
"Hari ini kami kerja keras mengangkat sampah pascabanjir karena belum selesai ya. Meningkat karena basah ya pastinya. Sekitar 800 ton," ujar Etty saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020).
Etty juga menyebutkan, pihak DLHK menyediakan truk sampah setiap harinya bekerja dalam mengangkut sisa-sisa sampah yang terbawa arus banjir.
Baca juga: Sampah Menumpuk Pascabanjir di Kosambi, Warga Minta Pemerintah Angkut
"Truk sampah punya kami itu ada 100 setiap hari beroperasi," ujar Etty.
Dalam hal pengangkutan sampah, kata Etty, DLHK juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Depok untuk berkoordinasi pengadaan bantuan alat berat.
"Tidak ada penambahan personel, yang ada saja kami kerahkan, kami juga bekerja sama dengan PUPR ya dalam hal alat berat," ujar Etty.
Lebih lanjut Etty mengatakan, selain daya serap tanah yang kini terbatas, perilaku manusia juga berpengaruh dalam terjadinya banjir.
"Daya serap yang terbatas dan intensitas hujan tinggi ya yang bikin banjir bukan karena penumpukkan di TPA juga. Jangan didorong ke TPA saja, perilaku manusia juga harus benar," ujar Etty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.