JAKARTA, KOMPAS.com - Rujak Center for Urban Studies meminta pengelola gedung-gedung di Jakarta membuat resapan airnya sendiri.
Data dari Rujak Center for Urban Studies, sebanyak 80 persen kota Jakarta tertutupi beton atau bangunan. Hanya tersisa 20 persen untuk resapan.
"Jadi harusnya gedung-gedung itu membuat sumber resapannya sendiri. Misalnya dengan membuar kolam resapan, roof garden, dan tandon untuk menyimpan air yang dihasilkan gedung itu sendiri," ujar Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja di LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
Baca juga: Anies Sebut Kemang Tidak Banjir, Faktanya Terendam 2 Meter
Ia mengatakan, adanya sumber resapan air di sejumlah gedung di Jakarta bisa mengantisipasi banjir kedepannya.
"Bayangkan saja 50 persen air disimpan kan bisa mengurangi banjir berapa banyak air yang ditampung ke drainase kota. Sederhananya gini, Greenville dia tidak bisa ngalir kerena ditanggul lebih tinggi. Kalau misalnya nunggu pompa akan lama kerjanya. Kalau Greenville simpan airnya dia bisa ngurangi bebannya sendiri," kata Elisa.
Baca juga: Anies: Hanya 15 Persen Wilayah Jakarta Dilanda Banjir, Itu karena Pompa dan Curah Hujan Tak Seimbang
Air yang dihasilkan oleh gedung bisa dikelola sendiri tanpa membebani drainase kota. Sehingga setiap gedung bisa menyimpan air.
"Hampir mustahil jika air di permukaan dan limpasan dari 90 persen tersebut hanya bertumpu pada drainase kota dan badan air Jakarta yang hanya 3 persen dari total luas darat Jakarta," ujar Elisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.