BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana menyampaikan, setiap hari dalam beberapa hari terakhir ini jajarannya mengangkut sekitar 1.500 ton sampah banjir.
"Dalam masa tanggap darurat ini, tambahan untuk sampah yang bisa diangkut oleh kami ini 1.500 ton per hari," ujar Yayan kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).
Ia menyebutkan, pengangkutan sampah banjir yang mayoritas menumpuk di perumahan warga difokuskan di titik-titik yang dilanda banjir paling parah, seperti di Jatiasih.
"Kondisi banjir ini merata di semua wilayah, artinya kami tetap konsentrasi juga di setiap wilayah. Tetapi prioritas adalah yang benar-benar terparah," ujar Yayan.
Baca juga: 6.000 Ton Sampah Banjir Diangkut Pemkot Bekasi
Pemerintah Kota Bekasi mengerahkan hampir 300 truk untuk mengangkut sampah banjir yang masih menumpuk di berbagai perumahan ke TPA Sumur Batu, Bantargebang.
"Dinas PU dan Dinas Lingkungan Hidup akan ada sewa, karena memang darurat pascabanjir ini. Mereka akan menyediakan truk dan backhoe," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin kemarin.
"Jadi sampah dan lumpur dikumpulin, dibawa ke mobil, dibawa ke TPST Bantargebang. Truknya (hasil sewa) sudah dapat 65, punya kami ada 200-an, itu juga sudah termasuk bantuan DKI. Backhoe-nya mungkin nanti 10-20 unit," tambah dia.
Yayan belum bisa memprediksi berapa jumlah sampah akibat banjir di Kota Bekasi.
Namun, secara matematis, jika setiap hari ada 1.500 ton selama 12 hari masa tanggap darurat bencana, berarti total ada 18.000 ton sampah imbas banjir di Kota Bekasi.
"Mungkin bisa 10 ribu ton lebih. Ini saja masih ada yang belum tertangani kok," ujar Yayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.