JAKARTA, KOMPAS.com - Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, motif pengeroyokan remaja di Pela Mampang disebabkan rasa sakit hati dan dendam salah satu pelaku.
Pasalnya, sehari sebelum pengeroyokan, salah satu pelaku terkena lemparan petasan oleh kelompok remaja Jalan Bangka 2B yang merupakan tempat kediaman korban.
"Ya motifnya ini, pada hari sebelumnya ada orang ya dari pihak Jalan Bangka 2B itu diduga melempar petasan dan mengenai pada bagian muka dari salah satu pelaku. Sehingga, itu memicu dari pelaku dan juga kelompoknya beberapa orang dan temannya untuk melakukan serangan," kata Andi di Polres Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).
Menurut Andi, salah satu pelaku juga mengenal korban.
Baca juga: 3 dari 4 Pelaku Pengeroyokan di Mampang Masih di Bawah Umur
Sementara itu, tiga pelaku lainnya hanya mengetahui identitas korban.
"Korban ada yang mengenal salah satunya (pelaku), ini adalah saudara RH ya. Dia kenal dan yang lainnya tidak mengenal secara jelas namun pada saat kejadian mereka baru mengetahui," ungkap Andi.
Sebelumnya, remaja bernama Muhammad Tabah Caesar Suganda tewas dikeroyok empat orang pada hari Minggu dini hari lalu.
Tabah dikeroyok dengan senjata tajam. Ia mengalami luka di bagian pungggung dan kaki.\
"Lokasi pengeroyokan di depan kos My Home di Jalan Bangka II, Pela Mampang. Korban mengalami luka bacok di bagian punggung dan kaki," kata Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Indah Lina saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Sebelum tewas, korban sempat dilarikan ke RSUD Pasar Minggu untuk mendapat perawatan . Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Polisi sudah menangkap empat tersangka pengeroyok.
Mereka ditangkap di dua tempat berbeda yakni di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, dan Perumahan PMI 2, Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: Aksi Pengeroyokan Begal dengan Sajam Terekam CCTV, 2 Pelaku Diringkus
Polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam yang digunakan tersangka untuk menghabisi korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.